- BolaSepak – Mantan kitman Arsenal, Marc Bonnick, mengungkapkan secara terbuka alasan di balik pemecatannya dari klub. Ia mengklaim bahwa dirinya dipecat karena menyuarakan dukungan untuk Palestina.

Bonnick, yang telah mengabdi di Arsenal selama 22 tahun sejak 2001/2002, dipecat pada 24 Desember 2024, tepat sehari sebelum Natal. Pemecatan ini dipicu oleh unggahan pro-Palestina di media sosial yang dianggap mencemarkan nama baik klub.
Menurut Bonnick, seorang penggemar melaporkan unggahannya ke Arsenal. Klub kemudian melakukan investigasi, menjatuhkan skorsing, dan akhirnya memutuskan untuk memecatnya. Bonnick sempat mengajukan banding, namun Arsenal berpendapat bahwa unggahannya telah melanggar kode etik klub.
Arsenal berdalih bahwa keputusan pemecatan didasarkan pada laporan yang masuk, termasuk klaim bahwa Bonnick menggunakan kata-kata kasar dan pemberitaan negatif di media yang merusak citra klub.
"Nama saya Mark Bonnick dan saya dipecat klub sepak bola Arsenal karena berbicara untuk Palestina," ungkap Bonnick kepada Middle East Eye. "Saya sudah berada di Arsenal sejak 2001/2002 sebagai cadangan dan akhirnya menjadi kitman tetap sampai 2024, jadi saya sudah 22 tahun di Arsenal."
Bonnick menjelaskan bahwa ia telah aktif menyuarakan pendapatnya di media sosial selama bertahun-tahun. Ia mengaku pernah dituduh sebagai antisemit, namun membantah tuduhan tersebut.
Setelah dipecat, Bonnick mengaku kesulitan mencari pekerjaan baru dan terpaksa bekerja serabutan sebagai pekerja konstruksi. Meskipun mengalami kesulitan, Bonnick tidak menyesali tindakannya dan berharap semakin banyak orang berani mendukung Palestina.
"Seluruh pengalaman itu sangat menghancurkan. Namun saya tidak menyesali apa pun. Meskipun kehilangan pekerjaan saat mendekati masa pensiun, saya masih akan mendorong orang-orang untuk berbicara," tegasnya.
Bonnick juga menyeret Arsenal ke Pengadilan Ketenagakerjaan dan menuntut klub atas pemecatan yang dinilai tidak adil.
European Legal Support Center (ELSC) turut membela Bonnick dan mengecam tindakan Arsenal. Menurut ELSC, Arsenal telah membuat ‘noda dalam sepak bola’ karena memecat pegawai yang bersuara tentang Palestina.