BolaSepak – Kegagalan tiga tim muda di Piala AFF 2024, termasuk Indonesia, menimbulkan gelombang diskusi di media Vietnam. Soha, media ternama Vietnam, secara tegas menyatakan bahwa ajang sepak bola se-Asia Tenggara ini bukanlah panggung yang cocok bagi para pemain belia. Indonesia, yang menurunkan skuad dengan rata-rata usia 20,33 tahun, harus mengakui kekalahan di fase grup. Dari empat laga, Garuda hanya mampu meraih satu kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan, berakhir di posisi ketiga klasemen Grup B dengan empat poin. Kekalahan 0-1 dari Filipina di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024), menjadi penentu tersingkirnya Indonesia. Gol Bjorn Martin Kristensen memastikan Filipina melaju ke semifinal bersama Myanmar.
Laos dan Timor Leste, dua tim lain yang juga mengandalkan pemain U-23, bernasib serupa. Laos menjadi juru kunci Grup B, sementara Timor Leste terpuruk di dasar klasemen Grup A. Soha dalam analisisnya menyoroti tren penggunaan tim muda di Piala AFF 2024. Mereka menyebut Indonesia, Laos, dan Malaysia, yang menurunkan mayoritas pemain di bawah 23 tahun, akhirnya gagal melaju jauh. Media Vietnam itu menuding kurangnya pengalaman sebagai faktor utama kegagalan. Pemain muda, menurut Soha, kekurangan jam terbang dan kemampuan untuk mengatasi tekanan di pertandingan krusial. Situasi ini diperparah dengan beberapa pemain kunci Malaysia yang harus tetap berkompetisi di liga domestik, sehingga timnas mereka pun hanya bisa mengandalkan pemain muda yang minim pengalaman. Kesimpulannya, Piala AFF 2024 menjadi bukti nyata bahwa turnamen ini masih terlalu berat bagi tim-tim yang mayoritas diisi pemain muda.
