BolaSepak – Nasib Ruben Amorim di Manchester United (MU) memasuki babak krusial. Ralf Rangnick, mantan pelatih MU, mengungkapkan prediksi suram jika Amorim gagal mengangkat performa Setan Merah. Rangnick, yang menangani MU selama lima bulan pada musim 2021/2022 dan hanya mampu membawa tim finis di posisi keenam, menilai siklus pergantian pelatih di MU akan terulang kembali.
Setelah kepergian Rangnick, MU tak kunjung menunjukkan kemajuan signifikan. Erik ten Hag, penerusnya, hanya mampu membawa MU finis di posisi ketiga dan kedelapan dalam dua musim berikutnya sebelum akhirnya dipecat di awal musim 2024/2025. Amorim pun didatangkan sebagai solusi, namun hasilnya justru lebih buruk. MU di bawah asuhan Amorim mengalami musim terburuk dalam 50 tahun terakhir Liga Inggris dengan finis di posisi ke-15.
Meskipun MU dikabarkan akan tetap memberi kesempatan kepada Amorim, Rangnick meragukan masa depan pelatih muda Portugal tersebut. "Sejak saya pergi, mereka telah menghabiskan 700-800 juta poundsterling, dan tim malah finis di urutan kelima belas. Mereka berganti pelatih berkali-kali, dan hasilnya tetap sama," ujar Rangnick kepada BolaSepak. Ia menambahkan, "Sekarang mereka mempertahankan Amorim, yang memang pelatih bagus. Tapi jika gagal, pelatih baru akan datang lagi, dengan sistem dan filosofi baru, dan akan mendatangkan pemain baru lagi…"
Rangnick menyoroti hilangnya identitas permainan MU. Ia menekankan pentingnya konsistensi filosofi bermain di klub sebesar MU. "Ini membawa kita kembali ke pembahasan tentang Johan Cruyff. Harus ada seseorang yang memutuskan, dalam perencanaan apa, pelatih mana yang cocok dengan sistem yang sama?" pungkas Rangnick. Masa depan Amorim dan MU pun kini menjadi pertanyaan besar yang menanti jawaban.
