BolaSepak – Manchester United, di bawah asuhan Ruben Amorim, tengah menghadapi krisis besar. Hingga pekan ke-37 Liga Inggris, Setan Merah terdampar di posisi ke-16 klasemen. Satu laga tersisa melawan Aston Villa, kemenangan pun tak menjamin keselamatan, kecuali tiga tim di atasnya secara bersamaan menelan kekalahan. Situasi ini mengungkap catatan kelam Amorim yang mengejutkan.
Sejak mengambil alih kursi kepelatihan pada November 2024, Amorim memang berhasil membawa MU ke final Liga Europa. Namun, performa di Liga Inggris justru jauh dari harapan. Dari 25 pertandingan, MU hanya mampu meraih enam kemenangan, enam hasil imbang, dan menelan 13 kekalahan. Catatan ini sungguh memprihatinkan.

Lebih buruk lagi, gawang MU sudah kebobolan 41 gol. Angka ini hanya lebih sedikit dari tiga tim terancam degradasi dan Tottenham Hotspur. Rata-rata kebobolan mencapai 1,6 gol per laga, dengan hanya empat laga nirbobol. Kegagalan mencetak gol dalam 10 pertandingan dari 25 laga semakin memperparah keadaan.
Efisiensi serangan MU juga memprihatinkan. Dari 334 percobaan tembakan, hanya 107 yang tepat sasaran, menghasilkan 30 gol saja. Rasio konversi 8,7% ini lebih buruk daripada Leicester City dan Southampton. Persentase kemenangan MU di bawah Amorim hanya 24%, menjadikannya pelatih MU terburuk kedua setelah era Sir Alex Ferguson, bahkan lebih buruk dari David Moyes yang memiliki persentase kemenangan 50%. Lebih menyedihkan lagi, MU menjadi tim kedua terburuk di Liga Inggris dalam hal xG (expected goals), setelah Crystal Palace. Benar-benar catatan kelam yang harus segera dibenahi.