BolaSepak – Erik ten Hag, pelatih yang sempat membawa Manchester United meraih dua trofi bergengsi, Carabao Cup dan Piala FA, secara mengejutkan dipecat. Kabar pemecatan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat prestasi yang telah ditorehkannya. Namun, beberapa kalangan menilai ada alasan di balik keputusan manajemen Setan Merah tersebut. Salah satunya adalah kurangnya fleksibilitas taktikal sang pelatih.
Ten Hag ditunjuk sebagai manajer MU pada musim panas 2022. Namun, performa tim yang buruk di awal musim ketiga, bahkan sempat terpuruk di peringkat ke-14 dan mengancam zona degradasi, membuat manajemen mengambil tindakan tegas. Posisinya pun digantikan oleh Ruben Amorim, dengan Ruud van Nistelrooy menjabat sebagai pelatih sementara.

Ryan Babel, mantan pemain Ajax Amsterdam yang pernah dilatih Ten Hag, memberikan pandangannya terkait pemecatan tersebut. Menurut Babel, kekurangan ‘plan B’ dalam strategi Ten Hag menjadi salah satu penyebabnya. Ia menilai Ten Hag terlalu kaku dan terpaku pada satu skema permainan. "Di Liga Inggris, Anda harus cepat beradaptasi. Anda butuh rencana cadangan, dan saya ragu Ten Hag memilikinya," ungkap Babel kepada BolaSepak.
Babel menambahkan, keengganan Ten Hag untuk mengubah strategi ketika menghadapi kesulitan menjadi bumerang. Lawan sudah mampu membaca kelemahan timnya, sementara Ten Hag dinilai lamban dalam melakukan penyesuaian. "Dia begitu terpaku pada rencananya dan berusaha memaksanya berhasil. Ketika tak berjalan lancar, hasilnya justru berbalik," jelas mantan pemain Liverpool ini. Babel menyayangkan Ten Hag tidak diberi kesempatan lebih lama untuk membuktikan diri, namun kekurangan fleksibilitas taktikal tampaknya menjadi faktor penentu dalam pemecatan tersebut.