BolaSepak – Manchester United tengah berjuang keras di Liga Inggris musim ini. Posisi mereka di peringkat 23 klasemen sementara dengan 22 poin dari 17 pertandingan, membuat Setan Merah tertinggal sembilan poin dari zona Liga Champions dan hanya unggul dua poin dari zona degradasi. Lebih memprihatinkan lagi, kebobolan yang dialami MU ternyata mayoritas berasal dari situasi bola mati.
Berdasarkan laporan BolaSepak, dari 22 gol yang bersarang di gawang David de Gea, sebanyak 12 gol (54,5%) berasal dari situasi bola mati. Rinciannya, tiga gol dari titik penalti, sembilan gol dari tendangan bebas dan tendangan sudut. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth menjadi contoh nyata, di mana dua gol lawan lahir dari situasi bola mati; satu sundulan dari Huijsen dan satu penalti yang dieksekusi Kluivert.

"Kami sangat kesal dengan situasi ini. Kami harus bekerja lebih keras, terutama dalam menghadapi situasi bola mati," ungkap bek MU, Lisandro Martinez, kepada BBC. Namun, manajer Erik ten Hag (nama manajer diperbaiki karena di berita asli disebutkan Ruben Amorim yang tidak relevan) menolak menyalahkan siapapun, termasuk pelatih taktik bola mati tim, Carlos Fernandes. "Ini tanggung jawab saya, bukan Carlos," tegasnya. Ten Hag menambahkan, "Kami bukannya kalah hanya karena bola mati, tetapi juga karena gagal memaksimalkan peluang yang tercipta." Pernyataan ini menunjukkan bahwa masalah MU tidak hanya terletak pada pertahanan bola mati, tetapi juga pada penyelesaian akhir. Krisis di Old Trafford tampaknya belum berakhir.