BolaSepak – Kekalahan memalukan di Camp Nou masih menghantui Barcelona. Tiga gol bersarang di gawang mereka saat menjamu Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions pekan lalu. Kondisi ini memaksa pelatih Hansi Flick mengakui kelemahan fatal timnya: pertahanan yang rapuh. Pertandingan leg kedua di Giuseppe Meazza, markas Inter, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, menjadi laga penentuan bagi nasib Barca di kompetisi elit Eropa ini.
Skor imbang 3-3 di leg pertama seakan menjadi cerminan performa Barcelona musim ini. Tim Catalan memang tajam di lini serang, bahkan tercatat sebagai tim paling produktif di Liga Champions dengan 40 gol – unggul jauh dari pesaing terdekatnya seperti PSG, Dortmund, dan Bayern Munich. Namun, di sisi lain, pertahanan mereka sangat rapuh. 20 gol kebobolan menjadi bukti nyata betapa mudahnya lawan membobol gawang Barca, berbanding jauh dengan Inter yang hanya kebobolan 8 gol.

Flick mengakui keunggulan Inter dalam efisiensi mencetak gol. "Kami sudah menganalisis semuanya bersama staf pelatih. Kami perlu bertahan lebih baik dan mungkin akan ada beberapa perubahan strategi. Itu saja yang bisa saya katakan," ujar Flick kepada Mundo Deportivo. Ia menekankan pentingnya fokus pada pertahanan untuk menghadapi serangan balik Inter yang mematikan. "Mereka sangat efektif dan berpengalaman. Ini bukan soal keberuntungan, melainkan kerja keras dan solidaritas tim untuk meraih kemenangan," tegasnya.
Meskipun mengakui kelemahan timnya, Flick tetap bangga dengan kerja keras para pemainnya hingga sejauh ini. Namun, perbaikan signifikan di lini belakang menjadi kunci keberhasilan Barca untuk lolos ke babak final Liga Champions. Pertandingan leg kedua diprediksi akan berjalan sengit dan menentukan nasib Blaugrana di kompetisi bergengsi tersebut.