Berita mengejutkan datang dari kancah BolaSepak Prancis. Olympique Lyon, klub raksasa dengan tujuh gelar juara Ligue 1, resmi terdegradasi ke Ligue 2. Keputusan mengejutkan ini dijatuhkan oleh Direktorat Nasional Pengendalian Manajemen (DNGC), badan pengawas keuangan klub sepak bola profesional Prancis, pada November 2024 lalu, dan baru diputuskan secara final pada Selasa (24/6/2025).
DNGC menyatakan Lyon melanggar pasal 11 karena gagal mengatasi masalah keuangan yang membelit klub, terutama utang yang mencapai 175 juta euro. Meskipun pemilik klub, John Textor, berupaya keras membujuk DNGC untuk mencabut sanksi tersebut, upaya tersebut gagal membuahkan hasil. Musim lalu, Lyon mengakhiri kompetisi di peringkat keenam Ligue 1.

Penjualan saham Textor di Crystal Palace sebesar 45% kepada Woody Johnson, pemilik New York Jets, dan penjualan bintang muda Rayan Cherki ke Manchester City seharga 42,5 juta euro, diharapkan bisa menyelamatkan keuangan klub. Namun, langkah tersebut rupanya tak cukup untuk menghindari degradasi. Textor sendiri menyatakan telah melakukan berbagai investasi dan kondisi keuangan klub baik-baik saja, klaim yang kini terbukti salah.
Lyon masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding dan menghadirkan bukti baru. Namun, jika banding ditolak, posisi mereka di Ligue 1 akan digantikan oleh Stade de Reims, yang kalah di final play-off promosi melawan Metz. Degradasi ini merupakan yang pertama sepanjang sejarah klub legendaris tersebut dan akan membuat Lyon bermain di Ligue 2 untuk pertama kalinya sejak 1989. Kasus ini mengingatkan pada nasib Bordeaux, juara enam kali Ligue 1, yang bahkan harus turun hingga divisi empat karena kebangkrutan. Nasib Lyon kini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya manajemen keuangan yang sehat di dunia sepak bola profesional.