BolaSepak – Kekalahan telak 0-2 menandai berakhirnya bulan madu Ruben Amorim bersama Manchester United. Laga kontra Arsenal di Stadion Emirates, Kamis dini hari WIB, menjadi saksi bisu kegagalan Setan Merah meraih poin. Amorim sendiri menyesalkan peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol oleh Matthijs de Ligt.
Pertandingan berjalan alot di babak pertama. Kedua tim tampak kesulitan menembus pertahanan lawan, terbukti dari hanya lima percobaan tembakan yang melenceng sasaran secara keseluruhan. Kebuntuan baru pecah di menit ke-54, ketika Jurrien Timber sukses mencetak gol untuk Arsenal. MU mencoba membalas lewat sepak pojok Bruno Fernandes, yang disambut sundulan keras De Ligt. Namun, kiper Arsenal, David Raya, dengan sigap menepis bola dengan tangan kirinya.

Gol kedua Arsenal lahir di menit ke-73, kembali memanfaatkan sepak pojok. Kali ini, William Saliba yang sukses menuntaskan umpan Bukayo Saka. Keunggulan Arsenal tak terbendung hingga peluit panjang berbunyi.
"Kami memberikan perlawanan sepanjang pertandingan. Andai sundulan Matthijs berbuah gol saat skor masih 0-1, momentum pertandingan akan berubah," ujar Amorim dalam wawancara pasca-laga di situs resmi BolaSepak. "Namun, Arsenal memang tim yang sangat solid, sulit mencetak gol saat mereka unggul," tambahnya.
Kekalahan ini menjadi catatan buruk bagi MU, terutama karena Arsenal dikenal tajam dari situasi sepak pojok. Data Opta menunjukkan Arsenal telah mencetak 21 gol dari sepak pojok, jumlah terbanyak di Premier League musim 2023/2024. "Mereka sangat terlatih dalam hal ini, punya pemain-pemain bertubuh besar, sebuah strategi yang efektif. Kami punya dua pekan untuk memperbaiki hal ini," pungkas Amorim.