BolaSepak – Arema FC merespons keras tudingan yang dilontarkan oleh Pembina Semen Padang, Andre Rosiade. Manajemen Singo Edan menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga ucapan dan bertindak sportif.
Pernyataan Andre Rosiade sebelumnya memicu kontroversi di media sosial. Mertua dari pesepak bola Pratama Arhan itu secara terbuka meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk memantau langsung pertandingan antara Arema FC dan Semen Padang pada pekan terakhir Liga 1 musim 2024/2025. Laga krusial ini akan menentukan nasib Semen Padang dalam perjuangan menghindari degradasi.
Saat ini, Semen Padang berada di posisi ke-15 dengan 33 poin, hanya unggul tipis dua poin dari PSS Sleman dan Barito Putera yang berada di zona degradasi. Kekhawatiran akan posisi timnya mendorong Andre Rosiade untuk vokal menyuarakan sepak bola yang bersih. Namun, sikap ini justru memicu reaksi dari klub lain, termasuk Arema FC, yang merasa dituduh tidak sportif.
Andre Rosiade bahkan mengungkit kembali kemenangan kontroversial Arema FC atas Semen Padang di Piala Presiden 2017, menuding adanya kecurangan. Arema FC dengan tegas membantah tudingan tersebut.
"Kami berharap semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif, dan menjunjung tinggi fair play," tegas General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, dalam pernyataan resmi klub.
Yusrinal menjelaskan bahwa pada saat itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama. Namun, Arema FC dengan semangat juang tinggi dan dukungan suporter mampu membalikkan keadaan dan menang 5-2 di Stadion Kanjuruhan. Kelolosan ke final Piala Presiden 2017, menurutnya, adalah hasil murni dari kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim.
Pertandingan antara Arema FC dan Semen Padang dipastikan akan digelar tanpa penonton sebagai bagian dari hukuman yang diterima Arema FC akibat insiden pelemparan bus Persik Kediri usai laga sebelumnya.
"Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut dan fokus pada pertandingan," pungkas Yusrinal.
