BolaSepak – Piala AFF 2024 menjadi mimpi buruk bagi lini depan Timnas Indonesia. Empat laga di fase grup dilalui dengan catatan memalukan: nihil gol dari permainan terbuka. Semua gol Garuda, hanya empat buah, tercipta dari situasi bola mati, dan yang lebih mengejutkan lagi, dicetak oleh para pemain belakang!
Timnas Indonesia, yang mayoritas diisi pemain muda berusia 19-21 tahun, memang diprediksi akan kesulitan. Namun, performa mereka jauh di bawah ekspektasi. Potensi ada, tetapi eksekusi yang buruk membuat mereka tertahan di peringkat ketiga Grup B dengan empat poin saja, setelah takluk 0-1 dari Filipina. Kekalahan ini mengubur mimpi Indonesia untuk melaju ke semifinal dan mengulang kegagalan di tahun 2007, 2012, 2014, dan 2018.
Padahal, peluang emas sebenarnya cukup banyak tercipta. Marselino Ferdinan, Arkhan Fikri, Hokky Caraka, dan Achmad Maulana beberapa kali mengancam gawang lawan, namun selalu gagal dikonversi menjadi gol. Ketajaman para penyerang seolah hilang ditelan bumi. Gol-gol Indonesia justru lahir dari situasi set-piece: lemparan ke dalam Pratama Arhan yang berbuah gol Asnawi Mangkualam, serta tendangan sudut dan lemparan ke dalam yang menghasilkan gol Kadek Arel dan Muhammad Ferarri.
Terlalu mengandalkan bola mati membuat strategi Indonesia mudah diantisipasi lawan. Ketidakmampuan mencetak gol dari open play menjadi kelemahan fatal yang menggagalkan langkah Garuda di Piala AFF 2024. Harapan untuk meraih gelar juara pun sirna. Catatan ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Shin Tae-yong dan seluruh tim untuk meningkatkan daya gedor di masa depan.
