BolaSepak – Ange Postecoglou, pelatih Tottenham Hotspur, tengah berada di bawah tekanan hebat. Serangkaian hasil buruk, terutama kekalahan telak 3-6 dari Liverpool di kandang sendiri, membuat kursi kepelatihannya terasa panas. Spurs kini terdampar di posisi 11 klasemen Liga Inggris dengan koleksi 23 poin dari 11 laga. Ironisnya, tim asuhannya justru menjadi tim paling produktif di liga dengan 39 gol, unggul dua gol atas Liverpool dan Chelsea.
Namun, gaya bermain menyerang yang diusung Postecoglou berbuah pahit. Pertahanan tinggi yang diterapkan membuat gawang Hugo Lloris kebobolan hingga 25 kali, berkontribusi pada delapan kekalahan yang diderita Spurs. Para pendukung pun mulai mempertanyakan taktik Postecoglou, menganggapnya terlalu idealis dan mengabaikan absennya sejumlah pemain kunci seperti Micky van de Ven, Cristian Romero, Ben Davies, dan Destiny Udogie.

Usai kekalahan memalukan dari Liverpool, Postecoglou terlihat geram menanggapi pertanyaan wartawan. Dalam konferensi pers jelang laga melawan Nottingham Forest, ia meluruskan kesalahpahaman. "Saya tidak marah. Kami baru saja mengalami kekalahan besar dan saya bertanggung jawab. Dampaknya terasa bagi semua orang di klub ini, jadi itu sangat membebani," ujarnya seperti dikutip BolaSepak dari Sky Sports.
Namun, ia merasa ada yang tidak beres. "Tapi saya rasa tidak banyak manajer yang datang ke wawancara setelah kalah dengan perasaan ceria. Jujur, saya lelah menjawab pertanyaan yang sama berulang kali," keluhnya. Postecoglou bahkan mencurigai ada upaya sengaja memancing emosinya. "Saya merasa seperti orang-orang sengaja ingin mencolek saya untuk melihat reaksi saya. Setelah kekalahan, lebih mudah bagi orang untuk mendapatkan reaksi dari Anda," tandasnya. Pertanyaan besar kini muncul: mampukah Postecoglou melewati badai kritik ini dan membawa Tottenham kembali ke jalur kemenangan?