BolaSepak – Nuno Mendes, namanya kini bersinar terang di langit Eropa. Pemain berusia 22 tahun ini menjadi kunci kesuksesan Paris Saint-Germain (PSG) dalam menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, sekaligus membawa Portugal meraih gelar UEFA Nations League. Prestasi gemilang ini tak membuat Mendes besar kepala. Justru, ia menunjukkan sikap rendah hati yang patut diacungi jempol.
Mendes menjadi bagian tak terpisahkan dari dominasi PSG di kancah domestik dan Eropa. Ia sukses meredam sejumlah winger top dunia di Liga Champions, membuat nama-nama seperti Mohamed Salah dan Bukayo Saka tampak tak berdaya. Rating performanya pun konsisten di angka 8, sebuah bukti nyata kualitasnya yang luar biasa.

Puncaknya, di final UEFA Nations League melawan Spanyol, Mendes kembali menunjukkan kelasnya. Ia berhasil membungkam Lamine Yamal, winger muda berbakat Spanyol yang tengah naik daun. Tak hanya itu, Mendes juga mencetak satu gol dan menciptakan assist untuk gol penyeimbang yang dicetak Cristiano Ronaldo, membantu Portugal menang lewat drama adu penalti. Penampilannya yang impresif ini pun membuatnya diganjar penghargaan Pemain Terbaik Final UEFA Nations League.
"Ini adalah duel seperti laga-laga lainnya sepanjang musim ini. Saya menghadapi pemain-pemain hebat dengan skill tinggi yang bisa membuat perbedaan," ujar Mendes dengan rendah hati kepada BolaSepak, mengutip pernyataan dari BBC. Ia menambahkan, "Hari ini saya bisa menghentikan Lamine Yamal, membuatnya tidak bisa mengeluarkan penampilan terbaiknya."
Bagi Mendes, kemenangan tim jauh lebih penting daripada penghargaan individu. "Yang terpenting, saya bisa membantu tim. Saya senang bisa membawa Portugal juara," tutupnya. Sikap rendah hati dan profesionalisme Mendes menjadi inspirasi bagi para pemain muda lainnya.