BolaSepak – Kepergian Simone Inzaghi dari Inter Milan setelah kekalahan telak di final Liga Champions masih menyisakan tanda tanya. Presiden Inter, Beppe Marotta, akhirnya buka suara mengenai keputusan mengejutkan sang pelatih yang memilih hengkang hanya sehari setelah timnya dibantai PSG dengan skor 0-5. Marotta mengungkapkan kronologi peristiwa yang mengarah pada kepergian Inzaghi, setelah empat tahun mengarsiteki Nerazzurri dengan raihan satu Scudetto, dua Coppa Italia, dan dua final Liga Champions.
Marotta membantah spekulasi yang menyebut kepergian Inzaghi sudah diprediksi. Ia menjelaskan bahwa keputusan Inzaghi untuk menerima tawaran melatih Al Hilal di Timur Tengah baru disampaikan pada Senin, sehari setelah kekalahan memalukan tersebut. "Di dunia sepak bola, kemenangan menentukan segalanya. Kekalahan, tentu saja, akan menimbulkan konsekuensi," ujar Marotta, mengutip pernyataan dari FCInternews. "Rasa pahit setelah kekalahan 0-5 itu memang ada, tapi itu bagian dari sepak bola. Menjadi runner-up bukanlah kegagalan, melainkan kebanggaan. Mencapai final Liga Champions dua kali dalam tiga tahun adalah pencapaian luar biasa," tambahnya.
Marotta menegaskan bahwa hingga menjelang final, tidak ada pembicaraan mengenai masa depan Inzaghi. "Pendekatan kami menuju final membuat kami tidak membahas hal ini di pekan sebelumnya," jelasnya. "Inzaghi membuat keputusan itu secara tiba-tiba pada hari Senin. Banyak yang mengira kami sudah menduganya, tapi itu tidak benar," tegas Marotta.
Keputusan Inzaghi yang terbilang mendadak ini membuat Inter Milan sedikit terkejut dan harus segera mencari pengganti. Nama Cristian Chivu kini menjadi kandidat terkuat untuk mengisi kursi pelatih yang ditinggalkan Inzaghi. Marotta mengakui bahwa situasi ini membuat Inter hanya setengah siap dalam menghadapi bursa pelatih. "Kabar-kabar di media memang menimbulkan keraguan dan kebingungan, tetapi kami hanya mengambil keputusan berdasarkan apa yang terjadi," tutup Marotta.
