BolaSepak – Di usia kepala empat, Santi Cazorla masih mampu menunjukan magisnya di lapangan hijau. Legenda hidup Real Oviedo ini sukses memimpin timnya kembali ke LaLiga setelah penantian panjang selama 24 tahun. Perjalanan Oviedo menuju kasta tertinggi sepakbola Spanyol sungguh dramatis. Mereka harus melewati babak play-off yang menegangkan setelah finis di posisi ketiga klasemen akhir musim reguler. Lawan-lawan berat seperti Mirandes, Racing Santander, dan Almeria sudah berhasil mereka singkirkan.
Setelah menyingkirkan Almeria di semifinal, Oviedo menghadapi tantangan berat melawan Mirandes di partai final dua leg. Kekalahan 0-1 di leg pertama sempat membuat peluang promosi terlihat suram. Namun, di leg kedua di Estadio Carlos Tartiere, Minggu dini hari WIB, Oviedo menunjukkan mental baja.
Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Joaquin Panichelli di menit ke-16, Oviedo bangkit sebelum turun minum. Cazorla sukses menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti, menyamakan kedudukan. Di babak kedua, Ilyas Chaira membalikkan keadaan dan membawa Oviedo unggul. Skor agregat imbang hingga menit ke-90 memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Di sinilah Francisco Portillo menjadi pahlawan dengan gol penentu kemenangan.
Kemenangan dramatis ini mengukuhkan kembalinya Oviedo ke LaLiga setelah melewati masa sulit selama dua setengah dekade. Klub ini pernah mengalami krisis finansial dan berbagai masalah yang hampir membuat mereka tenggelam. Ironisnya, Cazorla, yang pernah membela Arsenal selama enam musim, adalah jebolan akademi Oviedo. Ia terpaksa meninggalkan klub pada 2003 karena masalah keuangan klub, dan kini kembali pada 2023 untuk membawa tim kesayangannya kembali berjaya. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa sepakbola memang penuh dengan keajaiban.
