BolaSepak – Kekalahan 0-1 Persija Jakarta di kandang Borneo FC Minggu kemarin semakin memperparah tren negatif tim berjuluk Macan Kemayoran itu. Gol Muhammad Sihran di menit ke-26 menjadi petaka bagi Persija, yang meski beberapa kali mengancam gawang lawan, tetap tak mampu membendung laju Pesut Etam. Peluang emas Dony Tri Pamungkas yang terbuang di menit ke-35 menjadi bukti betapa tumpulnya lini serang Persija. Maciej Gajos pun gagal menambah pundi-pundi gol timnya.
Ricky Nelson, pelatih sementara Persija, mengakui kesulitan timnya. "Banyak pemain cedera dan kurang fit," ujarnya, menjelaskan minimnya daya juang timnya. Absennya striker utama juga menjadi kendala besar, memaksa tim bermain lebih banyak di sayap, namun tetap tak efektif.
Statistik pahit pun berbicara. Setelah empat kemenangan beruntun di penghujung 2024 dan awal 2025, Persija justru terjerembab dalam 12 laga berikutnya. Hanya dua kemenangan yang diraih, sisanya empat imbang dan enam kekalahan. Rekor buruk ini tentu menjadi pukulan telak bagi Persija yang kini hanya menyisakan tiga laga untuk memperbaiki performa.
Kapten Persija, Rizky Ridho, masih menyimpan harapan. "Semoga di tiga pertandingan sisa ini kami mendapatkan hasil yang kami inginkan," harapnya. Namun, harapan tersebut harus diimbangi dengan kerja keras dan evaluasi menyeluruh agar Macan Kemayoran bisa bangkit dari keterpurukannya. Tantangan berat menanti Persija untuk mengakhiri musim ini dengan catatan yang lebih baik.
