BolaSepak – Kekalahan menyakitkan dari Tottenham Hotspur semakin memperpanjang catatan kelam Manchester United (MU) di final kompetisi antarklub Eropa. Dari lima kesempatan terakhir menembus partai puncak, Setan Merah hanya mampu meraih satu kemenangan.
Tren negatif ini dimulai pada musim 2008/2009, saat MU melaju ke final Liga Champions. Bermain di Stadio Olimpico, Roma, pada 27 Mei 2009, MU harus mengakui keunggulan Barcelona dengan skor 0-2.

Dua tahun berselang, MU kembali menjejakkan kaki di final Liga Champions, kali ini di Stadion Wembley, London, pada 28 Mei 2011. Namun, nasib serupa kembali menimpa, Barcelona lagi-lagi menjadi mimpi buruk dengan mengalahkan MU 1-3.
Setelah penantian panjang, MU akhirnya kembali tampil di final kompetisi antarklub Eropa pada musim 2016/2017, namun kali ini di ajang Liga Europa. Bertanding di Friends Arena, Solna, pada 24 Mei 2017, MU berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan Ajax 2-0.
Empat tahun kemudian, MU kembali mencapai final Liga Europa musim 2020/2021. Menghadapi Villarreal di Stadion Gdańsk, Polandia, laga berlangsung sengit dan berakhir imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu. Sayangnya, MU harus menyerah dalam drama adu penalti dengan skor 10-11.
Terbaru, MU kembali menelan pil pahit kekalahan di San Mamés, Bilbao, dalam final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1.
Dengan hasil ini, Manchester United telah menelan dua kekalahan di final Liga Champions dan dua kekalahan di final Liga Europa dalam lima penampilan terakhirnya di partai puncak kompetisi antarklub Eropa.
Satu-satunya kemenangan di final dalam periode tersebut terjadi di Liga Europa 2017, ketika gol-gol dari Paul Pogba dan Henrikh Mkhitaryan bersarang di gawang kiper Ajax, Andre Onana – yang kini menjadi penjaga gawang MU. Onana menjadi saksi bisu kemenangan MU saat itu, namun kini harus merasakan pahitnya kekalahan bersama tim yang sama.