BolaSepak – Winger Barcelona, Raphinha, melontarkan kritik pedas terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025. Ia menyoroti dampak negatif dari turnamen tersebut terhadap waktu istirahat para pemain, khususnya mereka yang berasal dari klub-klub Eropa. Format baru Piala Dunia Antarklub yang melibatkan 32 tim dan digelar Juni-Juli mendatang, langsung setelah berakhirnya musim kompetisi Eropa, dinilai Raphinha sebagai beban tambahan. Barcelona sendiri absen karena tak lolos kualifikasi.
Raphinha mencontohkan nasib pemain Paris Saint-Germain (PSG) yang baru saja menjuarai Liga Champions. "Bayangkan, Marquinhos dan Neymar baru saja jadi juara Eropa, belum sempat menikmati kemenangan, langsung dipanggil timnas dan lanjut ke Piala Dunia Antarklub," ujarnya. "Mereka bahkan belum punya waktu berlibur!"

Pemain asal Brasil ini menganggap pengorbanan waktu liburan demi turnamen ini sebagai hal yang tidak adil. "Banyak yang bilang ini alasan yang bagus, tapi bagi saya ini rumit. Liburan itu hak kami. Setidaknya satu bulan istirahat itu penting, dan banyak pemain yang tak akan mendapatkannya," tegas Raphinha. Ia menambahkan, jika PSG sampai final Piala Dunia Antarklub, mereka akan langsung berlaga di Piala Super Eropa tanpa jeda istirahat sama sekali.
"Dari sudut pandang saya, ini sangat buruk. Mengorbankan liburan untuk turnamen yang keikutsertaannya dipaksakan, tanpa bertanya kepada pemain terlebih dahulu, sungguh tidak masuk akal," kesalnya. Raphinha mempertanyakan kewajaran sistem yang memaksa pemain mengorbankan waktu istirahat mereka demi sebuah turnamen.