BolaSepak – AC Milan dipastikan gigit jari setelah gagal mengamankan tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Dampaknya, pundi-pundi keuangan klub berjuluk Rossoneri ini terancam jebol dengan potensi kerugian mencapai 80 juta euro atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Kegagalan ini semakin pahit setelah kekalahan 1-3 dari AS Roma di Stadion Olimpico, yang memastikan posisi Milan di luar zona Eropa dengan hanya satu pertandingan tersisa di Liga Italia. Dengan koleksi 60 poin, Milan tidak mungkin lagi mengejar Lazio yang berada di posisi ke-6 dengan 65 poin.

Absennya Milan dari panggung Eropa bukan hanya pukulan bagi performa tim, tetapi juga ancaman serius bagi stabilitas finansial klub. Sumber pendapatan signifikan dari Liga Champions, yang musim ini mencapai sekitar 60 juta euro dari partisipasi hingga babak playoff, lenyap begitu saja.
Belum lagi potensi pendapatan dari penjualan tiket pertandingan kandang di Liga Champions yang mencapai 20 juta euro. Total, Milan kehilangan minimal 80 juta euro yang seharusnya bisa digunakan untuk memperkuat tim dan menyeimbangkan neraca keuangan.
Partisipasi di kompetisi Eropa memang menjadi sumber pemasukan yang sangat menggiurkan bagi klub-klub. Bahkan, hanya dengan tampil di fase awal Liga Champions, sebuah klub bisa mengantongi minimal 40 juta euro. Liga Europa dan Conference League juga menawarkan insentif finansial yang menarik, meskipun tidak sebesar Liga Champions.
Kini, Milan harus memutar otak untuk mencari solusi mengatasi kerugian besar ini. Salah satu opsi yang mungkin diambil adalah menjual pemain bintang untuk menyeimbangkan neraca keuangan. Kondisi ini membuka peluang bagi Tijjani Reijnders, yang tengah diminati sejumlah klub dengan harga tinggi, untuk meninggalkan San Siro.