BolaSepak – Kehebatan Marcelo Amorim bersama Manchester United bak dua sisi mata uang. Di panggung Liga Europa, ia menjelma sebagai juru taktik ulung, mengalahkan lawan demi lawan. Namun, di pentas Premier League, cerita justru berbalik. Setan Merah yang diasuhnya tampil inkonsisten, jauh dari harapan para pendukung setianya.
Bukti nyata kehebatan Amorim di Liga Europa terlihat jelas pada leg pertama semifinal melawan Athletic Bilbao. Tiga gol bersarang di gawang lawan sebelum babak pertama usai, berkat aksi gemilang Casemiro dan Bruno Fernandes. Kemenangan telak 3-0 ini melanjutkan tren positif Amorim di kompetisi Eropa. Dari sembilan laga, ia belum pernah mencicipi kekalahan, mengoleksi tujuh kemenangan dan dua hasil imbang. Lyon, Real Sociedad, FCSB, Rangers, Viktoria Plzen, dan Bodo/Glimt telah merasakan keganasan Manchester United di bawah komandonya.

Sayangnya, cerita berbeda terukir di Liga Inggris. Dari 23 pertandingan, Manchester United hanya mampu meraih enam kemenangan, enam hasil imbang, dan menelan 11 kekalahan. Total 27 gol dicetak, namun pertahanan yang rapuh kebobolan hingga 35 gol menjadi catatan buruk. Inkonsistensi ini membuat peluang Setan Merah untuk finis di posisi papan atas klasemen semakin menipis.
Liga Europa kini menjadi satu-satunya jalan bagi Manchester United untuk menyelamatkan muka dan mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Mampukah Amorim mengulang kesuksesannya di Eropa dan membawa pulang trofi bergengsi tersebut? Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menyelimuti perjalanan Manchester United di sisa musim ini.