BolaSepak – Kekalahan mengejutkan Inggris dari Yunani di Wembley pada Jumat lalu membuat banyak pihak kecewa, termasuk Alan Shearer. Legenda sepak bola Inggris itu bahkan menilai Ollie Watkins seharusnya marah besar kepada manajer sementara timnas Inggris, Lee Carsley, karena taktik eksperimentalnya yang dianggap gagal total.
Watkins, yang diprediksi akan menjadi starter menggantikan Harry Kane yang cedera, justru diabaikan oleh Carsley. Manajer sementara itu memilih untuk memainkan lima pemain menyerang tanpa striker murni. Strategi ini, yang baru diuji selama 20 menit sehari sebelum pertandingan, terbukti tidak efektif. Inggris tampil loyo dan mudah ditembus serangan balik Yunani.
Vangelis Pavlidis akhirnya mencetak gol kemenangan di menit akhir, setelah Jude Bellingham sempat menyamakan kedudukan. Kekalahan ini menghentikan rekor kemenangan sempurna Carsley sebagai manajer sementara.
Shearer, dalam podcast The Rest is Football, menyatakan bahwa Watkins seharusnya meminta penjelasan kepada Carsley mengapa ia tidak diberikan kesempatan untuk bersinar di Wembley saat Kane absen. "Watkins seharusnya marah besar," ujar Shearer. "Striker utama tim sedang cedera, dan ini adalah kesempatan besar bagi Watkins untuk membuktikan dirinya. Ketika dia masuk sebagai pemain pengganti, dia tampil baik, dan dia juga tampil bagus di level klub."
Watkins baru dimainkan sebagai pemain pengganti pada babak kedua melawan Yunani. Shearer merasa Watkins berhak untuk merasa kecewa karena tidak dimasukkan sejak awal.
Meskipun Kane diharapkan kembali memperkuat tim dalam pertandingan melawan Finlandia pada Minggu, Carsley tetap teguh pada prinsipnya untuk tetap bermain menyerang, terlepas dari hasil negatif melawan Yunani. "Saya ingin menyerang, itu prinsip saya," kata Carsley. "Dengan pendekatan seperti ini, Anda memang akan kalah di beberapa pertandingan, tetapi saya yakin pendekatan ini akan menghasilkan lebih banyak kemenangan."
Pertanyaan besar kini muncul: apakah Carsley akan tetap mempertahankan taktiknya meskipun dikritik banyak pihak? Atau akankah ia mendengarkan suara para legenda dan pemain yang kecewa dengan strategi yang dianggap terlalu berisiko?
