BolaSepak – Eintracht Frankfurt kembali membuktikan ketajamannya dalam bisnis pemain. Transfer Omar Marmoush ke Manchester City seharga 75 juta Euro (Rp 1,2 triliun) menjadi bukti terbaru kehebatan klub Bundesliga ini dalam meraup keuntungan besar dari penjualan striker. Strategi mereka sederhana namun efektif: beli murah, jual mahal.
Keuntungan fantastis dari Marmoush menambah deretan sukses Frankfurt dalam hal ini. Sebelumnya, Randal Kolo Muani dilego ke PSG seharga 95 juta Euro (Rp 1,6 triliun) di musim panas 2023. Yang menarik, baik Marmoush maupun Kolo Muani direkrut Frankfurt secara gratis, masing-masing dari Wolfsburg dan FC Nantes.

Sukses serupa juga pernah diraih dengan Luka Jovic. Frankfurt menjualnya ke Real Madrid pada 2019 seharga 63 juta Euro (Rp 1 triliun), jauh melampaui harga pembeliannya dari Benfica yang hanya 22 juta Euro. Meskipun perjalanan Jovic di Madrid kurang memuaskan dan akhirnya dilepas gratis ke Fiorentina (kini di Milan), Frankfurt tetap meraup untung besar.
Kejelian Frankfurt dalam membidik pemain berpotensi besar dan mengembangkannya menjadi aset bernilai tinggi terlihat jelas. Nama-nama seperti Sebastien Haller dan Andre Silva juga pernah merasakan hal serupa; direkrut dengan harga terjangkau dan kemudian dijual dengan harga selangit.
Strategi cerdik ini menunjukkan bahwa Eintracht Frankfurt tak hanya piawai di lapangan hijau, tetapi juga ahli dalam mengelola keuangan klub. Mereka membuktikan bahwa kesuksesan di dunia sepak bola modern tak hanya bergantung pada prestasi di lapangan, tetapi juga pada strategi bisnis yang tepat.