Rahasia di Balik Duet Kluivert-Pastoor: Siapa yang Sesungguhnya Menguasai Taktik Timnas Garuda?

BolaSepak – Pengangkatan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027 oleh PSSI, mendatangkan asisten pelatih berpengalaman, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Namun, beberapa

Redaksi

Rahasia di Balik Duet Kluivert-Pastoor: Siapa yang Sesungguhnya Menguasai Taktik Timnas Garuda?
COLLABMEDIA.NET ADS 1

BolaSepak – Pengangkatan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027 oleh PSSI, mendatangkan asisten pelatih berpengalaman, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Namun, beberapa kalangan menilai Pastoor, bukan Kluivert, yang akan menjadi otak di balik strategi Timnas. Benarkah demikian?

Rekam jejak kepelatihan Pastoor jauh lebih panjang dibanding Kluivert. Kluivert, sebelumnya hanya menangani FC Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor. Sementara Pastoor memiliki pengalaman yang lebih luas, termasuk di AZ Alkmaar U-19, AFC ’34, Fenerbahce U-21, Feyenoord U-21, Excelsior, NEC Nijmegen, Slavia Prague, Sparta Rotterdam, SCR Altach, dan Almere City. Prestasi terbesarnya adalah membawa Sparta dan Almere promosi ke Eredivisie.

Rahasia di Balik Duet Kluivert-Pastoor: Siapa yang Sesungguhnya Menguasai Taktik Timnas Garuda?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Namun, sukses Pastoor tak lantas membuatnya dilirik klub-klub besar Eropa. Gertjan Verbeek, mantan pelatih AZ dan atasan Pastoor di Heerenveen, mengungkapkan bahwa kurangnya pengalaman bermain di level internasional dan klub papan atas menjadi kendala. Verbeek juga menyoroti gaya bermain Pastoor yang cenderung mengandalkan permainan fisik, seperti yang terlihat di Almere City, di mana persentase kemenangannya hanya 41% dari 100 laga. Gaya bermain ini, menurut Verbeek, membuat Almere sulit dikalahkan, namun kurang efektif untuk bersaing di level tertinggi. Situasi serupa juga terjadi di Sparta Rotterdam, dengan persentase kemenangan 41% dari 111 laga.

Di sisi lain, Kluivert juga memiliki catatan yang kurang impresif. Di Adana Demirspor, ia hanya meraih 8 kemenangan dari 20 laga sebelum dipecat. Meskipun timnya produktif mencetak gol, empat kekalahan beruntun menjadi penyebab pemecatannya, meski ada kabar yang menyebutkan konflik dengan manajemen terkait gaji pemain. Prestasi terbaiknya justru saat melatih FC Twente U-21 dengan persentase kemenangan 55%.

Kesimpulannya, menganggap Pastoor sebagai sosok yang lebih berpengaruh daripada Kluivert dalam menentukan strategi Timnas Indonesia masih prematur. Meskipun pengalaman Pastoor lebih mentereng, catatan kemenangannya yang kurang meyakinkan dan gaya bermainnya yang dinilai kurang efektif di level tinggi perlu dipertimbangkan. Hanya waktu yang akan menjawab siapa yang sesungguhnya memegang kendali taktik Tim Garuda.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

COLLABMEDIA.NET ADS 1

Related Post

Tinggalkan komentar

COLLABMEDIA.NET ADS 2