BolaSepak – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), mengakui kegagalan timnya lolos dari fase grup Piala AFF 2024. Namun, di balik pengakuan kegagalan itu, tersimpan sebuah pesan yang mengejutkan. Kekalahan 0-1 dari Filipina Sabtu malam lalu, membuat Indonesia harus tersingkir. Ini menjadi catatan pahit kelima kalinya bagi Garuda, setelah sebelumnya gagal di tahun 2007, 2012, 2014, dan 2018. Filipina, dengan raihan enam poin, mengesampingkan Indonesia dan menemani Vietnam yang menjadi juara grup.
STY menganggap kegagalan ini sebagai tanggung jawabnya. Namun, ia juga menekankan performa apik para pemain muda yang rata-rata berusia 19-21 tahun. Empat gol yang dicetak, semuanya berasal dari situasi bola mati, dan tak satu pun penyerang mencetak gol. Performa ini memang jauh dari kata memuaskan.
"Kami kalah, sangat disayangkan. Pemain kami rata-rata berusia 20 tahun dan melawan tim senior yang sangat bagus," ujar STY dalam jumpa pers. "Saya melihat harapan besar dari permainan timnas malam ini, sehingga kami harus berusaha lagi agar bisa lebih berkembang. Terima kasih atas kerja kerasnya pemain muda Indonesia," tambahnya.
Namun, STY memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia menyebut kegagalan ini sebagai batu loncatan bagi para pemain muda. "Mungkin bisa dibilang gagal karena kami tidak lolos fase grup. Tapi kita bisa lihat ini bukan Timnas senior, jika kami bawa timnas senior saya pastikan kami juara. Ini yang kami sebut kegagalan, tapi ini membuat pengalaman untuk pemain muda," tegasnya.
Kegagalan ini menjadi catatan terburuk STY di Piala AFF, berbeda jauh dengan capaiannya di edisi sebelumnya; runner-up (2020) dan semifinalis (2022). Pertanyaan besar kini muncul: apakah strategi STY dengan mengandalkan pemain muda ini berbuah manis di masa depan? Ataukah ini hanya sekadar pengalaman pahit yang harus ditelan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
