BolaSepak – Pertandingan Manchester United kontra Newcastle United yang berakhir dengan skor 0-2 menyisakan satu pertanyaan besar: mengapa Joshua Zirkzee ditarik keluar lapangan hanya setelah 30 menit bermain? Keputusan manajer Ruben Amorim ini menuai sorotan tajam, terlebih dengan cemoohan yang dilontarkan suporter tuan rumah. Namun, Amorim memberikan klarifikasi mengejutkan terkait keputusannya tersebut.
Dalam wawancara pasca-pertandingan dengan Sky Sports, Amorim menjelaskan bahwa keputusannya menarik Zirkzee bukan tanpa alasan. Ia menekankan prioritasnya adalah tim, dan pada momen tersebut, pergantian pemain dinilai sebagai langkah krusial. "Saya sudah berbicara dengan Josh, penting untuk menyampaikan pesan ini, tetapi saya selalu memprioritaskan tim, dan pada saat itu, yang terbaik bagi tim adalah menarik Josh keluar," ungkap Amorim.

Lebih lanjut, Amorim mengungkapkan sisi emosional dari keputusannya. Ia memahami tekanan yang dialami Zirkzee, bahkan mengaku pernah merasakan hal serupa. "Anda harus memikirkan tim, tetapi juga para pemain, karena mereka juga menderita. Saya pernah mengalaminya beberapa tahun lalu, dan saya tahu dia menginginkannya karena saya melihatnya sepanjang pekan. Itu yang terpenting," tambahnya.
Namun, alasan utama di balik pergantian Zirkzee ternyata terletak pada strategi permainan. Amorim merasa lini tengah Manchester United kesulitan menguasai bola akibat tekanan dari gelandang Newcastle. Dengan memasukkan Kobbie Mainoo, Amorim berharap dapat memperbaiki kendali permainan di lini tengah. "Saya merasa tim kesulitan menguasai bola karena gelandang lawan, dan kami bisa mulai menguasai bola lebih banyak dengan Mainoo," jelasnya.
Amorim mengakui bahwa keputusan tersebut sangat sulit. Kekalahan 0-2 dari Newcastle menjadi kekalahan ketiga beruntun Manchester United di Liga Inggris, membuat mereka tertahan di peringkat 14 klasemen dengan 22 poin dari 19 pertandingan. Namun, bagi Amorim, prioritasnya tetaplah pada strategi tim, meskipun harus mengambil keputusan yang kontroversial.