BolaSepak – Manchester United masih berjuang keras di bawah asuhan Ruben Amorim. Performa Setan Merah yang kurang meyakinkan, hanya meraih empat kemenangan dari 14 laga, membuat mantan kapten MU, Gary Neville, mengungkapkan rahasia di balik kesulitan tim. Bukan soal taktik semata, melainkan perombakan besar-besaran skuad yang dibutuhkan.
Neville menuding ketidakcocokan antara skuad warisan Erik ten Hag dengan filosofi Amorim sebagai biang keroknya. Ten Hag yang gemar formasi empat bek, berbeda jauh dengan Amorim yang mengandalkan formasi 3-4-3. Formasi ini membutuhkan pemain-pemain spesialis di berbagai posisi, bukan sekadar pemain serbaguna.

"Sistem 3-4-3 itu tak biasa. Anda butuh dua gelandang tengah top yang bisa menjangkau banyak area, tiga bek tengah handal, dengan dua bek sayap yang mampu beroperasi melebar saat wingback maju," jelas Neville kepada Sky Sports. "Ini bukan sistem yang mudah dimainkan, membutuhkan pemain-pemain spesialis di setiap posisinya."
Karena itu, Neville memprediksi MU butuh waktu minimal dua hingga tiga bursa transfer untuk membentuk tim yang ideal sesuai visi Amorim. Kendala finansial pun menjadi batu sandungan. Aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR) Premier League membatasi pengeluaran MU.
"Minimal dua sampai tiga bursa transfer, mengingat investasi yang sudah dilakukan dan batasan PSR," tegas Neville. "Mereka merugi 300 juta poundsterling dalam tiga tahun terakhir. Ini perjuangan nyata untuk membelanjakan uang yang dibutuhkan di bursa transfer. Terlalu banyak pemborosan di beberapa tahun terakhir." Tantangan besar pun menanti MU untuk mewujudkan ambisi Amorim.