BolaSepak – Old Trafford, Teater Mimpi yang dulu disegani, kini justru menjadi saksi bisu kemerosotan Manchester United. Stadion yang pernah menjadi simbol kejayaan Setan Merah di era Sir Alex Ferguson, kini lebih sering menghadirkan mimpi buruk bagi tim tuan rumah. Renovasi terakhir pada 2006 memang meningkatkan kapasitas stadion hingga 75 ribu penonton, namun nyatanya tak mampu menutupi keretakan yang terjadi di dalam tim.
Di era Ferguson (1986-2013), MU hanya menelan 34 kekalahan di Old Trafford dari 1035 pertandingan Liga Inggris. Bandingkan dengan era pasca-Ferguson, di mana MU sudah menelan 41 kekalahan kandang, termasuk kekalahan memalukan 3-0 dari Bournemouth akhir pekan lalu. Kekalahan tersebut menjadi kekalahan keempat MU musim ini dengan kebobolan tiga gol atau lebih di kandang sendiri. Kondisi ini membuat mantan bek MU, Gary Neville, sampai angkat bicara dan menyebut timnya medioker dan perlu pembenahan total.
Bukan hanya performa tim yang buruk, kondisi Old Trafford sendiri pun ikut disorot. Manajer MU, Ruben Amorim, bahkan menggelar jumpa pers yang diwarnai tetesan air dari atap stadion yang bocor. Metafora yang tepat menggambarkan kondisi MU saat ini: rapuh dan berlubang. Gol-gol lawan mengalir deras bak air yang menerobos atap yang bocor. "Pada saat ini, semuanya serba sulit. Di klub seperti Manchester United, kalah 3-0 di kandang, sangat sulit buat semuanya," keluh Amorim.
Namun, masalah MU tak hanya sebatas stadion yang lapuk dan performa tim yang buruk. Ada dugaan adanya ‘musuh dalam selimut’ yang selama ini menghambat kemajuan tim. Isu kebocoran informasi ruang ganti dan keberadaan pemain-pemain yang kinerjanya dipertanyakan terus berembus. Amorim sendiri mengaku pernah mengalami kebocoran susunan pemain sebelum derby melawan Manchester City. Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh manajer-manajer MU sebelumnya, seperti Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, dan Erik ten Hag.
Kini, Ruben Amorim harus berjuang melawan berbagai masalah yang menggerogoti MU. Dari pertahanan yang rapuh hingga kebocoran informasi internal, semua seakan berkonspirasi untuk menenggelamkan Setan Merah. Old Trafford, Teater Mimpi yang dulu megah, kini lebih mirip panggung bagi kegagalan MU.
