BolaSepak – Piala Dunia Antarklub 2025 kembali menjadi sorotan, bukan karena aksi gemilang di lapangan, melainkan karena minimnya penonton. Laga Grup F antara Ulsan HD (Korea Selatan) dan Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) di Inter&Co Stadium, Orlando, Rabu (18/6/2025) pagi WIB, hanya menyedot 3.412 penonton. Angka ini sangat memprihatinkan mengingat kapasitas stadion mencapai 25.500 kursi. Artinya, hampir 90% kursi stadion terbengkalai.
Sebelum pertandingan dimulai, kontributor media Afrika, Maher Mezahi, bahkan mengunggah video yang menunjukkan stadion nyaris kosong. Ia awalnya hanya menghitung 97 penonton di tribun. Namun, jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar 500 orang sebelum kick-off, yang kemudian diumumkan secara resmi oleh panitia penyelenggara menjadi 3.412 penonton. Pertandingan sendiri sempat tertunda sekitar satu jam akibat cuaca buruk.

Kekecewaan publik pun meluap di media sosial. Netizen ramai-ramai mempertanyakan keputusan FIFA menempatkan klub dari Korea Selatan dan Afrika Selatan bertanding di Orlando. "Memang berapa banyak penggemarnya di Orlando? 200 orang?" sindir seorang netizen. Netizen lain menambahkan, "Saya melihat kerumunan yang lebih besar di pertandingan non-liga ketimbang Piala Dunia Antarklub di Orlando ini." Kritik serupa bermunculan, menyoroti rendahnya animo penonton di turnamen bergengsi tersebut.
Padahal, isu rendahnya jumlah penonton bukan hanya terjadi pada laga Ulsan HD vs Mamelodi Sundowns. Sebelumnya, pertandingan Chelsea vs Los Angeles FC di Atlanta juga hanya dihadiri sekitar 22 ribu penonton dari kapasitas stadion 75 ribu kursi. Sebaliknya, laga Paris Saint-Germain vs Atletico Madrid di Rose Bowl, Pasadena, menarik perhatian lebih dari 80 ribu penonton. Perbedaan jumlah penonton yang signifikan ini semakin memperkuat kritik terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025. Ke depannya, FIFA perlu mengevaluasi strategi penempatan pertandingan agar lebih menarik minat penonton dan menghindari kejadian serupa terulang.