BolaSepak – Carlo Ancelotti, pelatih kenamaan dunia, pernah menerapkan formasi unik yang dijuluki "Pohon Natal" saat menangani AC Milan pada musim 2006/2007. Formasi 4-3-2-1 ini, yang menyerupai pohon Natal, terbukti ampuh mengantarkan Rossoneri meraih gelar Liga Champions. Bagaimana Ancelotti meracik formasi tersebut hingga melahirkan kesuksesan gemilang?
Dida, kiper legendaris Brasil, menjadi fondasi utama, layaknya akar pohon. Di belakangnya berdiri empat bek tangguh: Massimo Oddo dan Marek Jankulovski sebagai bek sayap yang rajin membantu serangan, serta duet bek tengah legendaris, Alessandro Nesta dan Paolo Maldini. Keduanya membentuk benteng pertahanan yang nyaris tak tertembus.

Di lini tengah, trio dinamo beraksi. Gennaro Gattuso dan Massimo Ambrosini, dua gelandang pekerja keras, bertugas menyapu bersih serangan lawan dan merebut bola. Di antara mereka, Andrea Pirlo, sang maestro, mengatur tempo permainan dengan umpan-umpan akurat dan terukur, menjadi otak permainan dari lini tengah.
Di depan, Ancelotti menempatkan dua gelandang serang kreatif: Kaka dan Clarence Seedorf. Keduanya diberi kebebasan untuk berkreasi dan menusuk pertahanan lawan. Di ujung tombak, Filippo Inzaghi, striker tajam dengan insting mencetak gol yang luar biasa, siap memburu setiap peluang.
Formasi ini, dengan Dida sebagai akar, empat bek sebagai batang, tiga gelandang sebagai cabang, dan dua gelandang serang serta striker sebagai pucuk, terbukti efektif. Kombinasi pertahanan yang solid, lini tengah yang kuat, dan serangan yang kreatif membuat AC Milan menjadi tim yang sulit dikalahkan. Kesuksesan Ancelotti dengan formasi "Pohon Natal" ini menjadi bukti bahwa taktik yang tepat dan pemain berkualitas bisa menghasilkan hasil yang luar biasa. Apakah formasi ini bisa ditiru oleh pelatih lain di era modern? Kita tunggu saja.