BolaSepak – Pertandingan sengit antara Monza dan AC Milan di Stadion U-Power akhir pekan lalu diwarnai kontroversi. Gol Monza yang dianulir oleh wasit membuat pelatih Monza, Alessandro Nesta, geram dan mempertanyakan keputusan tersebut.
Monza yang kalah 1-0 dari Milan merasa dirugikan. Dany Mota Carvalho, pemain Monza, mencetak gol yang seharusnya membawa timnya menyamakan kedudukan. Namun, wasit meniup peluit tanda pelanggaran sebelum bola masuk gawang.
Mantan wasit Elenito Di Liberatore, anggota Asosiasi Wasit, mengkonfirmasi bahwa terdapat dua kesalahan dalam keputusan wasit. Dalam acara DAZN Open VAR, Di Liberatore menjelaskan kronologi insiden yang melibatkan Warren Bondo dan Theo Hernandez.
"Ada dua kesalahan yang dilakukan wasit," ungkap Di Liberatore. "Pertama, kontak yang terjadi terlalu ringan untuk dianggap pelanggaran. Kedua, masalah waktunya. Jika pelanggaran diputuskan sejak awal, seharusnya itu cukup menjadi tendangan bebas."
Di Liberatore menambahkan bahwa peluit dibunyikan setelah Dany Mota mencetak gol, yang menyebabkan pembatalan gol Monza. Audio dari VAR yang diperdengarkan dalam insiden tersebut mengkonfirmasi bahwa Bondo memang menarik seragam Theo Hernandez, tetapi kontaknya tidak cukup kuat untuk dianggap sebagai pelanggaran yang jelas.
"Kesalahan utamanya adalah pada pelanggaran awal dan waktu peluit yang dibunyikan. Jika wasit segera memutuskan pelanggaran di awal, situasi akan berbeda," tambah Di Liberatore.
Kejadian ini kembali memicu perdebatan tentang peran VAR dalam sepak bola. Apakah VAR benar-benar membantu meningkatkan keadilan dalam pertandingan? Ataukah malah menimbulkan lebih banyak kontroversi?