Kekalahan telak Real Madrid dari Barcelona di final Piala Super Spanyol 2025 dengan skor 2-5, menciptakan gelombang besar di Santiago Bernabeu. BolaSepak melaporkan, kegagalan ini bukan hanya sekadar kehilangan trofi, tetapi juga memicu desakan keras untuk mengevaluasi posisi Carlo Ancelotti di akhir musim. Kekalahan ini menjadi pukulan telak kedua El Real dari rival abadi mereka setelah sebelumnya dibantai 0-4 di kandang sendiri pada Oktober 2024.
Performa Real Madrid yang inkonsisten sepanjang musim, ditambah kegagalan Ancelotti dalam memaksimalkan potensi Kylian Mbappe, semakin memperkuat desakan tersebut. Rumor pemecatan Ancelotti pun kembali berembus kencang setelah kekalahan memalukan di Jeddah tersebut.
Meskipun Predrag Mijatovic, mantan pemain dan direktur Madrid, menyatakan dukungannya kepada Ancelotti hingga akhir musim, ia menekankan perlunya evaluasi serius setelahnya. "Saya akan mendukung Ancelotti sampai akhir musim, dan kemudian kita akan membuat keputusan, terlepas dari hasilnya. Bahkan jika dia memenangkan LaLiga dan Liga Champions," ujar Mijatovic kepada El Larguero. Ia menambahkan, meski mengagumi Xabi Alonso, melatih Real Madrid adalah tantangan yang berbeda dibandingkan saat menjadi pemain.
Ancelotti sendiri masih terikat kontrak hingga musim panas 2026. Selama dua periode kepelatihannya di Madrid, ia telah menyumbangkan 15 trofi, termasuk dua gelar LaLiga, satu Copa del Rey, dan dua Liga Champions sejak kembali pada 2021. Namun, pertanyaan besar kini menggantung: apakah kontribusi masifnya itu cukup untuk menjamin kelanjutan karirnya di klub raksasa Spanyol tersebut?