BolaSepak – Kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menyisakan satu pertanyaan besar: akankah filosofi sepak bola Indonesia, termasuk Timnas U-20 asuhan Indra Sjafri, mengalami perubahan signifikan? Indra Sjafri, pelatih Timnas U-20, memberikan sedikit bocoran setelah bertemu langsung dengan Kluivert di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Pertemuan tersebut membuka peluang bagi kolaborasi dua gaya kepelatihan. "Kami masih menunggu Kluivert memulai pekerjaannya," ujar Indra Sjafri kepada wartawan, Rabu (15/1). Ia menegaskan pentingnya tetap berpegang pada filosofi sepak bola Indonesia, atau yang dikenal dengan Filanesia, sebagai panduan utama. "Saya sudah berdiskusi dengan Kluivert, dan kami sepakat bahwa pemain Indonesia akan lebih nyaman bermain dengan gaya khas Indonesia," tambahnya.
Indra Sjafri memberikan contoh kemenangan 2-1 atas Argentina di Seoul Earth On Us Cup 2024. Kemenangan tersebut, menurutnya, membuktikan bahwa gaya bermain Indonesia, meski kerap dianggap kurang rapi dalam hal passing, tetap efektif. "Passing pemain Indonesia akan terlihat jelek jika diterapkan dalam game plan yang salah," tegasnya. "Kita harus memaksimalkan potensi yang ada, bukan mengubahnya secara drastis. Tidak ada pelatih yang bisa menjadi tukang sulap," lanjut pelatih asal Sumatra Barat tersebut.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemain lokal dan pemain keturunan yang kini memperkuat Timnas. "Kombinasi inilah yang harus kita manfaatkan untuk meraih kesuksesan," tutup Indra Sjafri. Dengan demikian, tampaknya adaptasi dan kolaborasi, bukan revolusi total, akan menjadi kunci sukses penerapan filosofi sepak bola di Timnas Indonesia ke depannya.