BolaSepak – Kehidupan Memphis Depay setelah hengkang dari kancah sepakbola Eropa ternyata menyimpan kejutan mengejutkan. Penyerang Belanda yang pernah berseragam Atletico Madrid dan sempat membela Corinthians di Brasil itu kini tengah menjadi sorotan, bukan karena aksi gemilangnya di lapangan hijau, melainkan karena tersandung kasus hukum. Depay dijatuhi hukuman penjara atas kasus mengemudi dalam keadaan mabuk di Monaco.
Setelah penampilannya yang kurang mencolok bersama Corinthians – mencetak 7 gol dan 4 assist dari 18 pertandingan – nama Depay kembali muncul di pemberitaan, namun kali ini dengan konteks yang jauh berbeda. Dilansir BolaSepak dari TalkSport, pengadilan di Monaco menjatuhkan vonis empat bulan penjara dengan masa percobaan kepada pemain berusia 30 tahun tersebut. Vonis tersebut terkait insiden mengemudi di bawah pengaruh alkohol yang terjadi pada 6 Agustus 2024 dini hari.
Insiden itu bermula saat Depay mengendarai mobil mewah Rolls Royce di Placce d’Armes, Monaco, setelah menghabiskan waktu di dua klub malam. Petugas kepolisian menghentikan mobilnya dan melakukan tes alkohol menggunakan alat breathalyzer. Hasilnya mengejutkan: kadar alkohol dalam darah Depay melebihi batas yang diizinkan, mencapai 1,01 mg per liter udara yang dihembuskan. Angka tersebut setara dengan lebih dari dua gram alkohol per liter darah.
Selain hukuman penjara, Depay juga didenda 9000 euro dan dicabut hak mengemudi di Monaco selama dua tahun. Hukuman ini terbilang lebih berat daripada sanksi standar untuk kasus serupa di Monaco, yang biasanya hanya satu bulan penjara dengan masa percobaan dan denda 2000 euro. Depay diberikan waktu dua minggu untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut. Kasus ini tentu menjadi catatan kelam dalam karier pesepakbola yang pernah membela klub-klub besar Eropa seperti Manchester United dan Barcelona.
