BolaSepak – Selebrasi gol Myles Lewis-Skelly yang dinilai mengejek Erling Haaland, memicu wacana baru di Premier League. Aksi pemain Arsenal berusia 18 tahun itu, yang bermeditasi di lapangan usai mencetak gol ke gawang Manchester City, rupanya menjadi pemantik rencana liga untuk mengatur perayaan gol para pemainnya. Lewis-Skelly, yang mencetak gol dalam kemenangan telak 5-1 Arsenal, meniru gaya selebrasi Haaland, sebuah tindakan yang dianggap sejumlah pihak sebagai balasan atas perlakuan Haaland sebelumnya.
Insiden ini bukan tanpa konsekuensi. Kritik pedas mengalir dari pundit sepak bola ternama seperti Gary Neville dan Jamie Carragher yang menilai selebrasi tersebut berlebihan dan tidak sportif. Hal ini mendorong Premier League untuk mempertimbangkan aturan baru terkait selebrasi gol. Tony Scholes, Chief Football Officer Premier League, menyatakan perlunya keseimbangan. "Selebrasi itu bagus, bahkan terkadang lucu dan menghibur, tetapi harus ada batasannya," ujarnya. Ia menegaskan bahwa selebrasi yang bersifat mengejek atau mengkritik lawan akan ditindak.
Langkah ini terinspirasi dari liga-liga profesional lain seperti NBA dan NFL yang telah menerapkan aturan serupa. Di NFL misalnya, wasit ketat mengawasi durasi selebrasi, gerakan-gerakan kasar, dan gestur yang dianggap menghina lawan, dengan sanksi berupa hukuman di lapangan atau denda besar. NBA juga menerapkan aturan serupa dengan memberikan hukuman technical foul bagi pemain yang berperilaku tidak sportif. Dua pelanggaran bisa berujung pada pengusiran dari lapangan. Premier League kini tengah mempertimbangkan penerapan mekanisme serupa untuk menjaga sportifitas dan mencegah eskalasi perselisihan di lapangan hijau.
