BolaSepak – Kekalahan Como 1-2 dari Juventus di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (8/2/2025) dini hari WIB, meninggalkan rasa getir bagi pelatih Cesc Fabregas. Bukan hanya karena dua gol Randal Kolo Muani yang menjebol gawang timnya di menit ke-34 dan 89, tetapi juga keputusan wasit yang dianggapnya kontroversial. Fabregas meledak, menilai wasit telah mengabaikan penalti yang seharusnya diberikan kepada Como.
Insiden bermula di menit ke-80. Federico Gatti, bek Juventus, menghalau pergerakan Tasos Douvikas di kotak penalti. Tangan Gatti sedikit menyentuh bola yang sedang dikuasai Douvikas, sehingga menghentikan laju penyerang Yunani tersebut. Como langsung meminta penalti, namun wasit bergeming.
![Cesc Fabregas Ngamuk! Wasit 'Buta' Penalti, Como Gigit Jari 2 Cesc Fabregas Ngamuk! Wasit 'Buta' Penalti, Como Gigit Jari](https://bolasepak.co.id/wp-content/uploads/2025/02/cesc-fabregas_169.jpeg)
"Itu jelas-jelas penalti! Douvikas mengontrol bola dengan dadanya, dan tanpa sentuhan tangan, ia akan leluasa menuju gawang. Peluang emas untuk menyamakan kedudukan," kecam Fabregas kepada Sky Sport Italia. Ia menambahkan kekecewaannya terhadap VAR yang tak memberikan intervensi. "Saya paham wasit mungkin tak melihat insiden itu, tapi ketika VAR memeriksa ulang dan tak bereaksi, di situlah keraguan saya muncul. Ketidakkonsistenan dalam evaluasi situasi antara satu tim dengan tim lain sangat memprihatinkan," tegasnya.
Fabregas bahkan membandingkan insiden ini dengan penalti yang diberikan kepada Juventus di laga lain. "Apa bedanya dengan penalti yang diberikan kepada Juventus saat melawan Venezia di menit ke-92? Harus konsisten, apakah itu penalti atau tidak. Kami hanya meminta keadilan," serunya.
Berbeda dengan Fabregas, Gatti menilai keputusan wasit sudah tepat. "Sejujurnya saya terkejut, aneh seorang pelatih yang bermain di level top sepanjang kariernya malah mengatakan seperti itu," kata Gatti. Ia menganggap absurd jika setiap sentuhan kecil dihukum penalti. "Menggelikan jika sekarang penalti bisa didapat untuk setiap sentuhan kecil. Kami para bek tak mendapat dukungan dan dihukum berlebihan. Saya menggunakan lengan untuk menghalau pemain, bukan bola," jelasnya. Gatti menegaskan tetap akan berpendapat sama jika suatu saat Juventus yang diuntungkan dari situasi serupa.