BolaSepak – Ajang Soccer Challenge terbukti efektif meningkatkan kualitas sepakbola putri di level akar rumput. Buktinya, peserta Soccer Challenge Semarang 2025 yang baru saja berakhir di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang (15-16 Februari) menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal pola permainan dan kerja sama tim. Sebanyak 1.225 siswi dari 112 tim (30 tim KU 10 dan 82 tim KU 12) beradu strategi dan skill dalam kompetisi ini.
SDN Kalibanteng Kidul 03 keluar sebagai juara KU 12, sementara SDN Klepu 03 berhasil meraih gelar juara di KU 10. Asep Sunarya, asisten pelatih MilkLife Soccer Challenge, mengamati perkembangan pesat para peserta. "Sekolah-sekolah yang sudah beberapa kali berpartisipasi menunjukkan peningkatan koordinasi dan pola bermain yang jauh lebih baik. Mereka tak lagi bermain bergerombol," ujarnya dalam keterangan pers. Ia bahkan optimistis, Semarang akan memiliki tim unggulan dalam waktu dekat. "Tim-tim baru juga punya bakat luar biasa dan berpotensi berkembang pesat. Saya yakin satu atau dua tahun lagi, Semarang akan punya tim All-Stars yang disegani," tambahnya.
Kejuaraan sepakbola putri memang masih minim di Indonesia, meski Timnas putri telah terbentuk. Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, berharap Soccer Challenge terus menjadi wadah pembinaan atlet muda. "Kami berharap MilkLife Soccer Challenge terus menjadi tempat pembinaan pesepakbola putri usia dini agar mereka bisa menjadi atlet profesional dan memperkuat tim nasional Indonesia," harapnya. Kompetisi ini menjadi bukti nyata upaya pengembangan sepakbola putri di Indonesia dari level paling dasar.
