BolaSepak – Kemenangan Real Madrid atas Atletico Madrid di babak 16 besar Liga Champions meninggalkan pertanyaan besar: mengapa gol Julian Alvarez dianulir? Pertandingan sengit yang berakhir dengan adu penalti 4-2 untuk kemenangan Madrid, menyimpan kontroversi di balik keputusan wasit Szymon Marciniak.
Alvarez, bersama Marcos Llorente, gagal mengeksekusi penalti. Namun, hanya Llorente yang benar-benar gagal mencetak gol. Gol Alvarez awalnya masuk, namun kemudian dianulir setelah intervensi VAR. Ternyata, VAR mendeteksi pelanggaran yang tak kasat mata bagi penonton biasa.

Rekaman menunjukkan Alvarez menyentuh bola dua kali. Ia terpeleset saat berlari, menyebabkan kaki kirinya mengenai bola sebelum tendangan akhirnya dengan kaki kanan. "Pemain Atletico, nomor 19 (Alvarez), dua kali menyentuh bola saat menendang penalti," demikian bunyi rekomendasi VAR, seperti dikutip BolaSepak. Wasit pun memberi isyarat dua jari, menandakan pelanggaran tersebut.
Aturan permainan terbaru pasal 14 ayat 1 tentang tendangan penalti menyebutkan, penendang tidak boleh memainkan bola lagi sebelum bola menyentuh pemain lain. Kontak pertama bola dengan kaki kiri Alvarez saat terpeleset, sudah dianggap sebagai sentuhan pertama. Tendangan kedua dengan kaki kanan, karenanya, melanggar aturan tersebut. Aturan ini, perlu ditekankan, berlaku juga di waktu normal pertandingan. Seandainya bola mengenai tiang gawang, penendang tidak boleh langsung menyambar bola pantulan. Pelanggaran serupa di waktu normal akan berakibat gol dianulir dan lawan mendapat tendangan bebas.
Keputusan Marciniak, berdasarkan aturan, tepat. Namun, ketiadaan penjelasan kepada penonton di stadion menjadi sorotan. Banyak yang mengira skor imbang 2-2 setelah tendangan Alvarez, padahal skor tetap 2-1 untuk Madrid.
Insiden serupa pernah terjadi di Premier League, misalnya penalti Riyad Mahrez saat membela Leicester City melawan Manchester City pada 2017. Mahrez juga terpeleset dan menyentuh bola dua kali sebelum golnya dianulir. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya memahami aturan detail dalam sepak bola, bahkan hingga detail sekecil sentuhan bola dalam penalti.