BolaSepak – Kekalahan Liverpool di final Carabao Cup 2024/2025 melawan Newcastle United dengan skor 2-1 memicu kontroversi. Sorotan tajam tertuju pada Alexis Mac Allister yang dianggap gagal mengawal Dan Burn pada gol pertama The Magpies. Burn dengan mudah mencetak gol sundulan dari sepak pojok Kieran Trippier tanpa penjagaan ketat. Kejadian serupa nyaris terulang sebelumnya, kembali dengan Mac Allister sebagai penjaganya. Pertanyaan pun muncul: mengapa pelatih Liverpool, Arne Slot, tak menggunakan bek-bek jangkung seperti Virgil van Dijk atau Ibrahima Konate untuk mengawal Burn?
Slot membela strategi yang diterapkannya. Dalam wawancara di situs resmi klub, ia menjelaskan, "Kami menerapkan strategi zonal marking, di mana lima pemain menjaga area dekat gawang. Tiga pemain lainnya melakukan man marking, dan Macca (Mac Allister) salah satunya." Ia menambahkan, "Biasanya, pemain seperti Dan Burn akan menyerang zona yang kami jaga. Namun, dia adalah pengecualian. Sangat jarang pemain mampu menyundul bola dengan kekuatan penuh dari jarak sejauh itu ke tiang jauh."
Pelatih asal Belanda itu mengakui kualitas Burn. "Saya memberikan apresiasi atas kemampuannya. Dalam 99 dari 100 kesempatan, serangan seperti itu tak akan menjadi gol, atau mereka akan menyerang zona kami untuk duel udara. Tapi Burn berhasil," ujar Slot. Dengan demikian, Slot menegaskan bahwa strategi yang diterapkannya bukan tanpa alasan, dan gol Burn merupakan sebuah kejadian luar biasa. Kekalahan Liverpool pun tak sepenuhnya menjadi kesalahan Mac Allister.
