BolaSepak – Akhir pekan ini menjadi momen krusial bagi Ruben Amorim. Debutnya sebagai manajer Manchester United akan diuji langsung oleh Ipswich Town. Namun, tantangan Amorim tak hanya sebatas menghadapi lawan yang secara peringkat lebih rendah, tetapi juga melawan tren buruk yang membayangi manajer baru di Premier League.
Amorim ditunjuk secara permanen menggantikan Erik ten Hag, yang sebelumnya digantikan sementara oleh Ruud van Nistelrooy. Di atas kertas, Ipswich, yang berada di posisi ke-17 klasemen dengan raihan 8 poin dan hanya meraih satu kemenangan, bukanlah lawan sepadan bagi MU. Namun, Setan Merah sendiri tengah terpuruk di posisi ke-13 dan menderita masalah produktivitas gol yang akut.
Dengan hanya mencetak 12 gol sejauh ini, MU memiliki catatan produktivitas terburuk ketiga di Premier League 2024/2025. Statistik Sky Sports bahkan menunjukkan MU hanya mencetak 18 gol dalam 16 laga terakhirnya, rata-rata hanya 1,13 gol per pertandingan. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi Amorim.
Lebih lanjut, data Sky Sports mengungkap tren menarik: manajer baru yang ditunjuk di tengah musim seringkali mengalami kesulitan di laga perdana mereka. Contohnya, Jurgen Klopp (Liverpool), Mikel Arteta (Arsenal), Thomas Tuchel (Chelsea), dan Antonio Conte (Tottenham) semuanya memulai debut mereka dengan hasil imbang tanpa gol atau dengan sedikit gol.
Amorim harus menghadapi dua tantangan besar: meningkatkan produktivitas gol MU yang minim dan memutus tren buruk manajer baru di Premier League. Akankah ia mampu memecahkan kutukan ini dan membawa kemenangan di laga debutnya? Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi kemampuan kepelatihan Amorim.
