BolaSepak – Manchester City tengah dilanda badai. Empat kekalahan beruntun di berbagai ajang membuat tim asuhan Pep Guardiola terpuruk. Kekalahan dari Tottenham Hotspur, Bournemouth, Sporting CP, dan terakhir Brighton & Hove Albion, membuat The Citizens tertinggal lima poin dari Liverpool di puncak klasemen Premier League. Pertandingan melawan Tottenham di Etihad Stadium dini hari tadi, sesungguhnya menjadi kesempatan emas bagi Man City untuk membalas dendam atas kekalahan sebelumnya dan memutus tren negatif ini.
Namun, Guardiola tampak tenang menanggapi rentetan hasil buruk tersebut. Ketika ditanya wartawan soal tekanan yang dihadapinya, pelatih asal Spanyol ini justru membandingkannya dengan pencapaian gemilang Man City di masa lalu. "Setelah sembilan tahun di klub ini, saya sudah mengalami berbagai skenario dan situasi," ujar Guardiola kepada BBC. "Anda bisa kalah empat kali berturut-turut, tetapi di sisi lain, Anda juga bisa memenangkan empat gelar Premier League secara beruntun. Perbedaannya adalah, banyak tim bisa mengalami empat kekalahan beruntun, tetapi hanya satu tim yang mampu memenangkan empat gelar Premier League secara beruntun. Jadi, itu bisa terjadi," tegasnya.
Guardiola melanjutkan, "Apakah itu terjadi dalam satu musim yang sama? Tidak. Ketika Anda berada di satu tempat selama delapan atau sembilan tahun, ya, kedua sisi dari situasi ini bisa terjadi." Pernyataan Guardiola ini seakan menyiratkan bahwa kekalahan beruntun adalah bagian dari perjalanan panjang, dan pencapaian empat gelar Premier League beruntun di masa lalu menjadi bukti kapasitasnya dalam menghadapi situasi sulit. Kini, tantangannya adalah bagaimana Guardiola bisa kembali membawa Man City ke jalur kemenangan dan mengejar ketertinggalan dari Liverpool.
