BolaSepak – Awal tahun 2025 menyajikan gambaran suram bagi dua klub raksasa Manchester. Manchester City, yang sebelumnya berjaya, kini harus berdamai dengan kenyataan pahit: peluang juara Liga Inggris nyaris sirna. Sementara itu, Manchester United, klub legendaris dengan segudang prestasi, justru terancam degradasi. Sebuah skenario yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Kemenangan tipis 2-0 atas Leicester City berkat gol Savinho dan Erling Haaland, memang mengakhiri rentetan lima laga tanpa kemenangan Manchester City. Namun, kenyataan pahit tetap tak terelakkan. Dengan terpaut 14 poin dari puncak klasemen, Pep Guardiola mengakui peluang juara Liga Inggris sudah tertutup. "Kami menerima kenyataan tak ada peluang juara lagi, tapi masih ada Piala FA dan target empat besar," ujarnya, menunjukkan tekad untuk tetap berjuang di kompetisi lain.
Situasi Manchester United jauh lebih mengkhawatirkan. Kekalahan 0-2 dari Newcastle United menjadi kekalahan keempat beruntun, termasuk tiga kekalahan di Liga Inggris. Dengan raihan 22 poin dari 19 laga (6 menang, 4 imbang, 9 kalah), Setan Merah terdampar di posisi ke-14 klasemen, hanya tujuh poin dari zona degradasi.
Ruben Amorim, pelatih Manchester United, mengakui ancaman degradasi sangat nyata. "Ini momen sangat sulit, salah satu yang tersulit dalam sejarah Manchester United," akunya. Ia pun menegaskan timnya harus berjuang keras di laga-laga selanjutnya untuk menghindari degradasi.
Ironisnya, Manchester, kota yang selama ini identik dengan dominasi di Liga Inggris dengan total 30 gelar juara (20 untuk Manchester United dan 10 untuk Manchester City), kini justru menghadapi krisis. Liverpool, dengan 28 gelar juara (19 Liverpool dan 9 Everton), kini berpeluang memperkecil jarak dengan Manchester dalam perburuan gelar juara. Apakah dominasi Manchester akan segera berakhir? Kita tunggu saja kelanjutannya.
