BolaSepak – AC Milan kembali diterpa kabar kurang sedap. RedBird Capital, pemilik klub, ternyata terlilit utang hingga 700 juta Euro atau sekitar Rp11 triliun kepada Elliott Management. Utang ini harus dilunasi pada 31 Agustus 2025 mendatang.
Gerry Cardinale, pemilik RedBird, mengakui bahwa penggunaan pinjaman vendor ini memang menunda pembayaran penuh akuisisi hingga 2025. Ia berdalih, metode ini dipilih untuk menjaga kendali penuh atas klub tanpa melibatkan saham modal dari Elliott.
"Kenyataannya adalah bahwa kepemilikan RedBird mengendalikan 100% Milan: telah menyetorkan modal sebesar 600 juta dan mengendalikan 100% modal tersebut," jelas Cardinale. "Saya percaya keberlanjutan dengan Elliott adalah suatu keutamaan. Makanya saya lebih memilih pembiayaan murni dari mereka, tanpa saham di modal, sebesar 550 juta Euro dengan suku bunga yang menarik, yang akan dibayar dalam tiga tahun."
Namun, laporan terbaru dari Rossoneri Sport Investment Luxembourg menunjukkan bahwa pinjaman yang awalnya senilai 560 juta Euro pada Agustus 2022, kini telah naik menjadi 634,3 juta Euro per 30 Juni 2024.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sebagian besar hak atas pinjaman tersebut telah dialihkan kepada perusahaan Project RedBlack yang berbasis di Luxembourg. Project RedBlack merupakan perusahaan yang juga dikendalikan oleh Elliott melalui entitas King and Genio Investment LLC yang berbasis di Delaware. Sisanya, sebesar 4,27%, tetap dipegang oleh perusahaan Blue Skye.
Seiring dengan meningkatnya utang, total yang harus dibayarkan oleh RedBird Capital pada jatuh tempo 31 Agustus 2025 diperkirakan akan mencapai 700 juta Euro. Jumlah ini termasuk pokok pinjaman serta bunga yang terus berjalan.
Kabar ini tentu menjadi pukulan telak bagi RedBird Capital. Mereka harus bekerja keras untuk melunasi utang tersebut agar tidak terjerumus dalam masalah keuangan yang lebih serius. Apakah RedBird mampu membayar utang tersebut tepat waktu? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.