BolaSepak – Pertandingan Chelsea melawan Bournemouth di Stamford Bridge menyisakan kontroversi. Insiden jambakan David Brooks terhadap Marc Cucurella yang hanya berujung pada kartu kuning memicu gelombang protes dari pendukung The Blues. Kejadian tersebut terjadi pada menit ke-55, saat serangan balik Chelsea terhenti karena rambut Cucurella dijambak Brooks.
Wasit Robert Jones, setelah meninjau ulang insiden tersebut melalui VAR, memutuskan untuk memberikan kartu kuning kepada Brooks. Keputusan ini langsung menuai kecaman di media sosial. Banyak netizen mempertanyakan mengapa Brooks hanya mendapat kartu kuning, sementara insiden serupa di masa lalu berujung pada kartu merah.
"Kok bisa tidak merah? Brooks nyaris bikin copot kepala Cucu," tulis salah satu netizen. Sentimen serupa diungkapkan netizen lain, "Jadi kalau mau sekalian hantam pemain, silakan saja karena cuma akan dapat kuning? Hahaha," sindirnya.
Premier League Match Centre kemudian memberikan klarifikasi. Mereka menjelaskan bahwa VAR merekomendasikan peninjauan ulang untuk kemungkinan kartu merah karena perilaku kasar. Namun, setelah peninjauan, wasit menilai pelanggaran Brooks sebagai tindakan ceroboh, bukan perilaku kasar, sehingga hanya diberikan kartu kuning.
Perbedaan keputusan ini dibandingkan dengan insiden serupa yang melibatkan Jack Stephens dari Southampton. Stephens juga pernah menjambak rambut Cucurella dan mendapat kartu merah setelah tinjauan VAR. Kesamaan insiden dan perbedaan hukuman inilah yang membuat pendukung Chelsea merasa keputusan wasit kali ini tidak adil. Publik pun bertanya-tanya, apa standar yang digunakan wasit dalam menilai tindakan serupa? Apakah ada perbedaan signifikan antara tindakan Brooks dan Stephens yang menyebabkan perbedaan hukuman? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola.