BolaSepak – Pertandingan Liga Champions antara Celtic dan Bayern Munich di Celtic Park, Glasgow, Kamis dini hari WIB (13/2/2025), tak hanya menyajikan duel sengit di lapangan. Di luar lapangan, aksi protes pendukung Celtic terhadap konflik Gaza menarik perhatian. Bayern Munich memang menang tipis 2-1 lewat gol Michael Olise dan Harry Kane, dengan Daizen Maeda mencetak satu gol balasan untuk Celtic. Namun, sorotan tertuju pada demonstrasi politik yang dilakukan suporter tuan rumah.
Pada jeda pertandingan, kelompok ultras Celtic, Green Brigade, unjuk kekuatan dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan "Berikan Kartu Merah kepada Israel". Aksi ini semakin menggema dengan dibagikannya selebaran berbentuk kartu merah berpesan serupa kepada penonton di tribun bawah. Bendera Palestina pun berkibar di sektor tersebut, menambah semarak demonstrasi tersebut.

Selebaran yang disebar Green Brigade berisi tuntutan tegas kepada UEFA dan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel. Mereka menuduh Israel melakukan genosida dan pelanggaran hukum internasional. Pesan yang tertera pada selebaran tersebut menyerukan, "Pada awal babak kedua, mohon BERIKAN KARTU MERAH KEPADA ‘ISRAEL’ untuk mengirim pesan langsung kepada UEFA dan FIFA agar menerapkan undang-undang masing-masing dan menangguhkan ‘Israel’ dari kompetisi." Green Brigade juga mengajak para penggemar sepak bola di seluruh dunia untuk bergabung dalam aksi ini.
Ini bukan kali pertama fans Celtic menunjukkan solidaritas kepada Palestina. Sebelumnya, pada pertandingan Liga Champions melawan Atletico Madrid 26 Oktober 2023, mereka juga mengibarkan banyak bendera Palestina. Aksi tersebut berbuntut sanksi denda 15 ribu euro dari UEFA atas tuduhan menampilkan "pesan provokatif yang bersifat ofensif". Menarik untuk melihat apakah aksi terbaru ini akan berujung pada sanksi serupa.