BolaSepak – Real Madrid kembali dipaksa bertanding dalam waktu yang sangat mepet. Hanya 66 jam setelah laga dramatis melawan Atletico Madrid di Liga Champions yang berakhir hingga adu penalti, Los Blancos sudah harus berjibaku melawan Villarreal di lanjutan LaLiga. Hal ini membuat pelatih Carlo Ancelotti geram dan melayangkan ultimatum keras kepada pihak penyelenggara liga.
Rekomendasi FIFA yang menganjurkan jeda minimal 72 jam antar pertandingan demi menjaga kondisi fisik pemain, tampaknya diabaikan begitu saja oleh LaLiga. Ancelotti pun tak tinggal diam. Kemenangan 2-1 atas Villarreal, yang diraih berkat brace Kylian Mbappe setelah sempat tertinggal lewat gol Juan Foyth, justru menjadi panggung bagi Ancelotti untuk meluapkan kekesalannya.

"Tim ini memang istimewa, punya karakter dan komitmen yang luar biasa," ujar Ancelotti kepada awak media, seperti dikutip dari BolaSepak. "Kami memang menahan diri secara fisik. Di babak kedua terlihat kelelahan, tapi itu wajar. Kemenangan ini menunjukkan kualitas tim dan sumber daya pemain kami."
Namun, pujian itu berbalut amarah. Ancelotti secara tegas menyatakan bahwa laga kontra Villarreal adalah yang terakhir bagi Real Madrid dengan jeda kurang dari 72 jam. "Kami sudah dua kali meminta LaLiga untuk mengubah jadwal, tapi tak ada respons," kecamnya. "Kami harus berterima kasih kepada para pemain atas kerja keras mereka sejak 3 Januari. Ini terakhir kalinya!" tegasnya.
Kemenangan ini membawa Real Madrid sementara memuncaki klasemen Liga Spanyol dengan 60 poin dari 28 pertandingan, unggul tiga poin atas Barcelona yang baru memainkan 26 laga. Sementara Villarreal harus puas berada di posisi kelima dengan 44 poin. Namun, sorotan tetap tertuju pada ultimatum Ancelotti yang menyoroti ketidakpedulian LaLiga terhadap kesejahteraan para pemain.