Berita duka menyelimuti dunia BolaSepak Indonesia. Bejo Sugiantoro, legenda Persebaya Surabaya dan punggawa Timnas Indonesia, mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (25/2/2025). Mantan bek tangguh ini kolaps di tengah pertandingan persahabatan sesama mantan pemain profesional di lapangan SIER Surabaya.
Kronologi kejadian yang mengagetkan ini diungkap oleh Nugroho Mardiyanto, rekan Bejo di tim Rosita FC. Menurut Nugroho, pertandingan internal Rosita FC tersebut merupakan latihan terakhir sebelum bulan Ramadan. Bejo, yang juga bertindak sebagai pelatih, tampak bermain prima di babak pertama. Namun, tragedi terjadi di awal babak kedua. Belum genap semenit babak kedua dimulai, Bejo tiba-tiba ambruk di lapangan.

"Babak pertama beliau main normal, sampai selesai. Tapi di awal babak kedua, belum sampai semenit, beliau jatuh sendiri. Teman-teman langsung berlarian memberikan pertolongan," tutur Nugroho, yang juga mantan pemain Persebaya Surabaya.
Para pemain segera memberikan pertolongan pertama. Bejo diberikan oksigen, dan upaya resusitasi dilakukan dengan memukul-mukul tangannya dan menarik lidahnya. "Beliau sempat sadar sesaat, lalu dibawa ke ambulans," lanjut Nugroho. Meski sempat membaik setelah mendapat oksigen, wajah Bejo terlihat pucat pasi saat mendapat pertolongan. Namun, sayang, nyawa Bejo tak tertolong dan ia meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Sepanjang kariernya, Bejo Sugiantoro dikenal sebagai bek yang tangguh dan disiplin. Ia membela Timnas Indonesia di berbagai ajang bergengsi, termasuk SEA Games 1997 dan 1999, serta Piala AFF 1998, 2000, dan 2002. Namun, namanya akan selalu dikenang sebagai putra Persebaya Surabaya, klub yang paling banyak dibelanya. Selain Persebaya, Bejo juga pernah memperkuat PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.