BolaSepak – Pertandingan babak 16 besar Liga Champions antara Real Madrid dan Manchester City telah memicu kontroversi. Real Madrid TV, dalam sebuah tayangannya, menuding UEFA sengaja mengatur agar Los Blancos tersingkir lebih cepat. Tuduhan konspirasi ini muncul karena Manchester City dianggap sebagai lawan yang sangat berat, mengingat rekor buruk Madrid di Etihad Stadium: tiga kali imbang dan tiga kali kalah dalam beberapa tahun terakhir.
Kabar ini langsung viral di media sosial, namun tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai teori konspirasi yang tak masuk akal. Kritikan tajam pun dilayangkan kepada Real Madrid yang gagal finis di delapan besar klasemen grup. Dengan catatan lima kemenangan dan tiga kekalahan, mereka hanya mampu menempati peringkat ke-11, terpaut satu poin dari Aston Villa yang berada di posisi kedelapan.
Kekalahan telak dari Lille (0-1), AC Milan (1-3), dan Liverpool (0-2) turut menjadi sorotan. Faktor cedera pemain dan belum padunya lini serang dengan kehadiran Kylian Mbappé disebut-sebut sebagai penyebab performa buruk Los Blancos. Akibatnya, Madrid harus menjalani jalur playoff babak 16 besar yang berat melawan Manchester City, dengan leg pertama di Etihad Stadium pada 12 Februari dan leg kedua di Santiago Bernabéu pada 20 Februari. Jadwal padat di bulan Februari, dengan total delapan pertandingan di LaLiga, Copa Del Rey, dan Liga Champions, semakin menambah tantangan bagi tim asuhan Carlo Ancelotti. Apakah ini memang jebakan UEFA, atau hanya kesalahan Real Madrid sendiri? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan panas di kalangan penggemar sepak bola.