BolaSepak – Kekalahan telak 1-3 dari Brighton di markas lawan menambah derita Manchester United. Rekor buruk Setan Merah di bawah asuhan Ruben Amorim semakin mengkhawatirkan, bahkan sang manajer sendiri tak ragu menyebut timnya sebagai yang terburuk dalam sejarah klub.
Sejak ditunjuk Oktober 2024, Amorim belum mampu membawa perubahan signifikan. Dari 11 laga Liga Inggris terakhir, MU hanya menang tiga kali dan menelan enam kekalahan. Posisi mereka di klasemen pun mengenaskan, terdampar di peringkat 13 dengan 26 poin – lebih dekat ke zona degradasi daripada ke empat besar. Jarak poin mereka dengan Ipswich Town (16 poin) lebih dekat ketimbang dengan Manchester City (38 poin).
Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat rekor poin terendah MU dalam satu musim Liga Inggris dengan aturan saat ini adalah 48 poin (musim 1989/90). Dengan sisa 16 pertandingan, peluang MU untuk mencapai angka tersebut pun tipis. "Dalam 10 pertandingan Liga Primer, kami hanya menang dua kali. Bayangkan bagaimana perasaan suporter Manchester United," ungkap Amorim dengan nada getir.
Ia mengakui kegagalannya dan tak menampik kenyataan pahit yang dihadapi. "Saya tahu kami bisa sukses, tapi kami harus bertahan hidup dulu. Saya tidak naif, kami harus berjuang untuk tetap eksis," tegasnya. Amorim bahkan berani melontarkan pernyataan kontroversial: "Kami mungkin tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Saya mengatakan ini karena kita harus mengakui dan mengubahnya." Pernyataan tersebut menjadi headline utama media, sekaligus menjadi tantangan bagi Amorim dan skuadnya untuk bangkit dari keterpurukan. Akankah MU mampu keluar dari krisis ini?
