BolaSepak – Kekalahan telak menimpa Juventus di semifinal Piala Super Italia. Di Al Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu dini hari WIB (4/1/2025), Bianconeri dipaksa menyerah 1-2 oleh AC Milan setelah sempat unggul. Hasil ini menjadi pukulan keras bagi ambisi tim asuhan Thiago Motta.
Awalnya, Juventus tampak menguasai jalannya pertandingan. Gol cepat Kenan Yildiz di menit ke-21 membawa mereka unggul. Namun, dominasi tersebut sirna di babak kedua. Dalam rentang empat menit, Milan membalikkan keadaan. Tendangan penalti Christian Pulisic di menit ke-71, menyusul pelanggaran Manuel Locatelli, menyamakan kedudukan. Gol bunuh diri Federico Gatti kemudian memastikan kemenangan Rossoneri.

Kekecewaan mendalam terlihat jelas di wajah Thiago Motta. Pelatih Juventus tersebut mengakui timnya gagal memanfaatkan peluang emas untuk melaju ke final. "Ini kekalahan penting, sebuah pertandingan di mana kami punya kesempatan besar untuk mencapai final," ujar Motta kepada BolaSepak, mengutip pernyataan dari Football Italia. "Sangat mengecewakan. Kami punya peluang besar untuk mengalahkan Milan, tapi gagal melakukannya."
Motta menyoroti lemahnya mentalitas timnya saat menghadapi tekanan. "Kami harus memperbaiki karakter kami. Kami memegang kendali, menciptakan peluang untuk memastikan kemenangan, tapi gagal," tegasnya. "Karakter sesungguhnya terlihat saat menghadapi situasi negatif. Hari ini, kami tak mampu bereaksi dengan baik setelah insiden pertama, dan kehilangan kesempatan bermain di final yang selama 70 menit berada di genggaman kami." Kekalahan ini jelas menjadi catatan penting bagi Juventus untuk memperbaiki performa dan mentalitas tim ke depannya.