Graham Potter, mantan manajer Brighton dan Chelsea, mengungkapkan kekagumannya terhadap Moises Caicedo, gelandang muda yang kini bersinar di Stamford Bridge. Potter, dalam kolomnya untuk BBC Sport, menceritakan bagaimana Caicedo berkembang dari seorang remaja yang baru datang dari Ekuador menjadi pemain kunci di Premier League.
"Moises baru berusia 19 tahun ketika kami membawanya dari Ekuador pada tahun 2021," kenang Potter. "Ketika kami meminjamkannya ke Belgia beberapa bulan kemudian, ia bergabung dengan tim yang sedang berjuang di dasar klasemen. Masa itu cukup sulit baginya, tetapi dia menunjukkan karakter yang luar biasa."
Potter menjelaskan bahwa Caicedo menghadapi tantangan besar dalam adaptasi ke sepak bola Eropa. "Kami banyak berbicara dengannya saat itu, memastikan dia mendapatkan dukungan yang diperlukan. Bahkan ketika dia kembali ke Brighton pada awal 2022, dia masih berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan fisik Premier League."
Namun, Potter dan stafnya di Brighton yakin Caicedo memiliki potensi besar. "Kami yakin begitu dia sepenuhnya beradaptasi, dia akan mampu bersaing di level tertinggi. Namun, penting untuk memberinya waktu dan jalur yang tepat untuk masuk ke tim utama. Kami tahu dia berbakat, tapi kami tidak bisa langsung menempatkannya di lapangan sesaat setelah dia tiba dari Ekuador," tambahnya.
Salah satu kunci keberhasilan Caicedo adalah sikapnya yang luar biasa. "Sikapnya kelas dunia," puji Potter. "Moises adalah kombinasi sempurna antara seseorang yang ingin belajar dan berkembang, tetapi juga sangat cerdas dalam cara dia mendekati berbagai hal. Itu membuatnya menjadi pemain yang sangat menyenangkan untuk diajak bekerja sama, baik bagi manajer maupun pelatih."
Perjalanan Caicedo dari Ekuador hingga menjadi pemain kunci di Chelsea merupakan bukti nyata kerja keras, bakat, dan karakter yang kuat. Kisahnya menginspirasi banyak pemain muda yang bermimpi untuk meraih kesuksesan di sepak bola profesional.